Senin, 11 April 2022

Sistem Ekonomi Campuran di Negara India dan Filipina

  Adelia Vernanda                      (200432619220)

2.     Adilla Naura Ramadhini            (200432619223)

3.     Aldina Alfi Cahyani                   (200432619289)

4.     Alfandi Dimas Ananta               (200432619297)

5.     Alifia Azzahrah                        (200432619316)

6.     Bayu Reza Ananda                   (200432619324)

==

====================================================================

 Sistem ekonomi campuran dapat diartikan sebagai sistem ekonomi yang menggabungkan karakteristik pasar, kebijakan, dan ekonomi tradisional.


Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran yakni:
1) Pemerintah serta pihak swasta dituntut untuk selalu aktif dan juga terus melakukan kerjasama untuk menjalankan segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan sistem ekonomi campuran.
2) Pemerintah memberikan kebebasan kepada pihak swasta dalam melakukan segala bentuk kegiatan ekonomi. Akan tetapi, pemerintah juga memberikan suatu batasan apabila ada hal mendesak dan dibutuhkan.
3) Pemerintah melaksanakan perencanaan, peraturan, serta kebijakan yang berkaitan dengan sistem perekonomian tersebut.
4) Persaingan yang terjadi di pasar tetap akan terjadi, akan tetapi masih dalam batasan wajar dan bersih.
5) Mekanisme pasar bisa menentukan berbagai jenis produk, jumlah barang produksi, hingga harga jual produk-produk yang beredar. Namun, pemerintah berhak mengatur serta mengelola seluruh sumber daya yang penting dan berkaitan dengan kepentingan hidup masyarakat umum.
6) Pemerintah dan pihak swasta mempunyai peranan yang sama dalam melakukan kegiatan perekonomian.


India


LATAR BELAKANG📜

    India merupakan sebuah negara di Asia yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi sekitar 1.13 milyar jiwa, atau yang merupakan 1/6 dari penduduk dunia. India memiliki lebih dari dua ribu etnis, di mana penduduk aslinya berwarna kulit hitam, berpostur pendek dan berhidung lebar.

    India merupakan negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis dengan luas wilayah 3.287.590 km². Ekonomi India adalah ekonomi terbesar ke-4 di dunia dalam PDB, jika diukur dari segi paritas daya beli (PPP). Dan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. India  memiliki kekuatan militer terbesar dan mempunyai kemampuan senjata nuklir.

India tepatnya terletak di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000km. Dan merupakan bagian dari rute perdagangan penting dan bersejarah. Di India, terdapat 18 bahasa resmi yang diakui oleh konstitusi dan terbagi atas dua kelompok besar. Pertama adalah, Indo-Arya yang merupakan cabang dari kelompok bahasa Indo-Eropa. Kedua, Dravida yang merupakan bahasa asli India Selatan dan dipengaruhi oleh Sanskrit dan Hindi. Di India terdapat 1600 bahasa dan dialek berdasarkan sensus tahun 1991. Bagi kalangan terpelajar di India, bahasa Inggris merupakan bahasa utama, sedangkan bagi sebagian besar masyarakat India lainnya Bahasa Inggris merupakan bahasa kedua setelah bahasa daerah.

SEJARAH EKONOMI INDIA📜

            Semenjak tahun 1960-an, pemerintah India gencar mencanangkan kebijakan revolusi hijau yang bertujuan untuk memasukkan bibit-bibit baru untuk meningkatkan hasil pertanian. Berbagai macam hasil pertanian India seperti padi, gandum, jagung, tebu, tembakau, kapas, yute, teh, dan kopi merupakan hasil pertanian yang diekspor ke luar negeri. India juga banyak menghasilkan bahan-bahan tambang seperti batu bara, bijih besi, mangan, bauksit, torium, mika, magnesium, dan minyak bumi.

            Di India, kehidupan kaum kaya dan miskin sangat terlihat dan bertolak belakang. Jumlah penduduk yang mencapai 17,2% (sekitar 1.251.695.584 juta jiwa) dari total seluruh penduduk di dunia. Tingkat harapan hidup penduduk India hanya mencapai 30 tahun dengan tingkat buta huruf sebesar 70%.

            Sejak India bebas dari belenggu Inggris, pemerintah menerapkan sistem ekonomi demi tercapainya kemajuan ekonomi India. Pemerintah mempunyai visi untuk membangun India menuju ke negara industri. Namun, visi dan tujuan mereka dibarengi dengan strategi yang kurang tepat. Pada masa pemerintahan Perdana Menteri Jawaharlal Nehru, kehidupan ekonomi India dilandasi dengan sistem ekonomi yang diterapkan oleh Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph Stalin. Sistem ekonomi tersebut membuat India mengisolasi diri dari perekonomian luar negeri. India tidak lagi mengimpor barang dari luar dan merasa bahwa campur tangan asing dalam perekonomian mereka tidaklah diperlukan, sehingga pemerintah menggalakkan produksi dalam negeri sebagai sumber penghasilan negara. Program tersebut juga segaris dengan semangat swadesi yang berasal dari Mahatma Gandhi. Pendukung sosialis Fabian sangat mengedepankan kebijakan proteksionisme dan menentang sistem perdagangan bebas.

            Kebijakan proteksionisme tersebut juga termasuk dalam program ekonomi lima tahunan (repelita) yang digagas oleh Prasanta Chandra Mahalanobis, India juga menerapkan substitusi impor. Pemerintah melakukan campur tangan dalam hal ketenagakerjaan dan pasar uang. Program repelita memungkinkan pemusatan perhatian secara simultan pada penggunaan modal teknologi berbasis industri berat yang serupa dengan sistem ekonomi komando.

            Istilah “tingkat pertumbuhan Hindu” (Hindu rate of growth) sangat popular. Pertumbuhan ekonomi India yang hanya 3,5% rata-rata per tahun dan pertumbuhan populasi sebesar 2,5% per tahun pada rentang waktu 1950-1980 memunculkan istilah ekonomi India tersebut. Pertumbuhan Hindu merujuk kepada pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah. Istilah lain yang muncul adalah Lisensi Raja (License Raj) pada tahun 1947-1990. Istilah ini berarti semua keputusan bisnis adalah di tangan raja pada masa itu. Lisensi raja adalah hasil keputusan India untuk memiliki sebuah perekonomian terencana dengan semua aspek ekonomi diatur oleh negara dan lisensi tersebut diberikan hanya kepada beberapa pihak yang terpilih.

            Keterpurukan ekonomi India masih berlangsung selama program sosialis Nehru dijalankan. Pada saat itu, alat perekonomian seperti teknologi dan dunia Bollywood masih luput dari perhatian pemerintah. India mulai memasuki pintu gerbang kemajuan ekonomi saat semua paradigma sosialis dihentikan dan pemerintah mulai sadar dengan pentingnya investasi asing. Pelopor yang mengubah pemikiran ekonomi India yang sosialis adalah IG Patel dan Manmohan Singh, dengan pengaruh dari Indira Gandhi, dilanjutkan oleh Narashima Rao dan Rajiv Gandhi.

            Saat ini, India menganut sistem ekonomi campuran, dengan kecenderungan kepada sistem ekonomi sosialis. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian negara India sangat tinggi. Pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam mengelola perekonomian India. Sistem ekonomi campuran di India diterapkan untuk menghindari monopoli dari pihak-pihak swasta karena prinsip ekonomi India adalah terlaksananya keadilan dalam penerimaan hak. Diharapkan dengan menerapkan sistem ekonomi campuran ini, risiko krisis ekonomi akan berkurang.

KEBERHASILAN EKONOMI💸

            Dalam sistem perekonomian di India maupun negara bagian memiliki peran penting sebagai regulator dan perencana. Pemerintah juga berperan melalui kepemilikan perusahaan publik. Keterlibatan pemerintah dalam skala besar di mulai pada 1950-an sebagai cerminan nasionalisme dan sosialisme pasca kemerdekaan yang dipimpin oleh Jawaharlal Nehru. Keterlibatan pemerintah ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi guna memenuhi kebutuhan rakyat India yang semakin bertambah.

Dimulai pada 1997, terlihat pergerakan pertumbuhan ekonomi India yang mencapai angka rata – rata 7% lebih yang menjadikan turunnya angka kemiskinan penduduk dunia sebesar 10%. Menurut data yang tercatat, tingkat pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) di tahun 2006 sekitar 9,6%, dan ditahun 2007 sekitar 9%, sedangkan di tahun 2008 sebesar 6,6%.

Para pengamat ekonomi di India saat itu memprediksi pertumbuhan di tahun fiskal yang jatuh pada akhir Maret 2009 akan terjadi pertumbuhan PDB sekitar 8,5% sampai dengan 9%. Namun hal ini berbeda dari kenyataannya yang hanya mencapai angka 7%, karena disebabkan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi India akibat krisis keuangan.

Salah satu negara yang menjadi mitra perdagangan utama India adalah Amerika Serikat. Nilai total perdagangan bilateral antar India dan Amerika di tahun 2008 sudah mencapai angka US$ 50 milyar. India banyak mengekspor berbagai macam hasil tekstil, hasil pertanian, logam mulia dan permata, bahan kimia, dan lain sebagainya ke Amerika Serikat.

Saat itu pun ekonomi India semakin tumbuh dan terdorong pesat berkat peningkatan pada sektor perangkat lunak yang sangat membantu memodernisasi perekonomian di India. Sebagai contoh perangkat komputer pribadi mencapai angka 14 dalam 1000 orang. Dan di tahun 2010 penggunaan perangkat telpon selular mencapai angka 300 juta pengguna.
Sedangkan di tahun 2009, produk domestik bruto India mencapai nilai US$ 1200 Triliun lebih yang membuat India menjadi negara dengan ekonomi terbesar urutan ke – 11 dunia. Namun, apabila paritas daya beli yang menjadi indikator, maka ekonomi India justru berada di urutan ke – 4 terbesar di dunia, yaitu berada pada angka US$ 3.560 Triliun. Dengan tercapainya pertumbuhan PDB rata – rata India di angka 5,8% dalam 2 dasawarsa terakhir menjadikan India termasuk negara yang perekonomiannya tumbuh dengan sangat cepat.

PETA EKONOMI INDIA📊

            Ekonomi India dulunya banyak tergantung dari sektor pertanian, namun sekarang ini pertanian hanya menyumbang kurang dari 25% dari PDB. Industri penting lainnya antara lain pertambangan, petroleum, pengasahan berlian, film, tekstil, teknologi informasi, dan kerajinan tangan. Kebanyakan daerah industri India berpusat di kota-kota utamanya. Tahun-tahun belakangan ini, India telah muncul sebagai salah satu pemain terbesar dalam perangkat lunak dan business process outsourcing, dengan pendapatan sekitar US$17,2 milyar pada 2004-2005. Ada pula industri skala kecil yang menyediakan lapangan kerja yang stabil bagi penduduk di kota kecil dan pedesaan. Meskipun India hanya menerima sekitar tiga juta pengunjung asing setiap tahun, sektor pariwisata tetap menjadi sektor yang penting. Pariwisata menyumbangkan 5,3% dari PDB India. Partner perdagangan utama India antara lain adalah Amerika Serikat, Jepang, Republik Rakyat Cina dan Uni Emirat Arab.

Ekspor utama India adalah produk pertanian, tekstil, perhiasan, jasa perangkat lunak dan teknologi, hasil teknik, bahan kimia, dan hasil kulit. Sedangkan komoditas impornya adalah minyak mentah, mesin, batu berharga, pupuk, dan bahan kimia. Pada tahun 2004, total ekspor India berjumlah US$69,18 milyar sedangkan impor sekitar US$89,33 milyar. Pertumbuhan investasi di India diharapkan dapat menjadi 9,6% pada tahun 2010/2011 dan menjadi 12,2% pada tahun 2011/2012 karena ketersediaan pembiayaan dalam dan luar negeri. Hal ini dapat menjadi peningkatan yang signifikan atas tingkat yang terlihat selama krisis keuangan dari 4,0% di tahun 2008/2009 dan 7,2% pada tahun 2009/2010. Konsumsi swasta, yang merupakan salah satu komponen yang tumbuh paling lambat dari PDB, diharapkan dapat tumbuh pada rata-rata tahunan sebesar 6,5%. Tingkat lambat ini dipengaruhi oleh sensitivitas konsumen terhadap suku bunga karena konsumen biasanya membeli secara kredit. 

Inflasi telah menjadi isu yang lebih besar pada tahun 2010, yang menyebabkan pengetatan moneter. Tingkat inflasi rata-rata meningkat perlahan-lahan selama tiga tahun terakhir, dengan tingkat sebesar 8,3% pada tahun 2008, 10,9% pada tahun 2009 dan sekarang diperkirakan mencapai 11,0% pada tahun 2010. Tingkat inflasi meningkat seperti tingginya harga produksi barang-barang manufaktur dan properti menyebabkan suatu spiral inflasi. Selain itu, harga pangan tetap tinggi sebagai akibat dari meningkatnya permintaan. Seiring dengan peningkatan produksi pertanian dan berkembangnya teknologi serta kondisi iklim yang kondusif harga pangan diperkirakan akan menurun dan inflasi akan normal pada 2011 menjadi sekitar 5%. 

STRATEGI & PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI📒

1.      The Reserve Bank of India menanggapi inflasi yang tinggi dengan meningkatkan tarif repo lima kali sejak Maret 2010. Pada September, angka ini di 6,00% dan meningkat menjadi 6,5% pada akhir 2011. 

2.      Pemerintah India berfokus pada penurunan defisit anggaran. Defisit anggaran pemerintah naik menjelang akhir tahun 2008. Hal ini terjadi karena kegiatan ekonomi lebih lambat dan pelaksanaan langkah-langkah stimulus pemerintah dan biaya lainnya tidak sepenuhnya ditetapkan dalam anggaran. Pada bulan Juli 2009, india diperkirakan defisit sebesar 6,8% dari PDB. Pemerintah berupaya untuk mengurangi defisit menjadi 5,5% pada tahun 2010, 4,8% pada tahun 2011/2012 dan 4,1% pada tahun 2012/2013. Untuk melakukannya, pemerintah menganjurkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan penurunan target rasio utang publik terhadap PDB. 

3.      Untuk mengatasi pengangguran dilakukan melalui skema jaring pengaman sosial pemerintah seperti Jaminan Rural Employment Act Nasional yang memberikan cash for work untuk penduduk miskin dalam rangka membangun infrastruktur kritis. Secara keseluruhan pengangguran secara konsisten tetap di sekitar 10% selama dua tahun terakhir. Sektor jasa terdiri 50% dari PDB pada tahun 2004/2005. Pada periode 1990-2005 pekerjaan di sektor jasa meningkat hanya 22% sedangkan pertumbuhan kontribusi sektor terhadap PDB meningkat 44%. Pertumbuhan produksi industri diperkirakan naik 11,2% pada tahun 2010, sedangkan upah tenaga kerja tidak terampil dan terampil diperkirakan naik 3,8% dibandingkan periode yang sama. 

4.      Menjalin mitra dagang, misal dengan Amerika Serikat. Meskipun penurunan tingkat ekspor sebesar 6,7% terjadi pada tahun 2009, sektor eksternal diharapkan pulih pada tahun 2010 dengan peningkatan sebesar 13,9%. Menurut PBB Statistik Perdagangan Komoditi, 27% dari seluruh ekspor pada tahun 2008 berada di sektor barang yang diproduksi. Lalu, 18% dari ekspor berada di Bahan Bakar Mineral dan sektor Pelumas dan 13% berada di Mesin dan Alat Berat Transportasi sektor, (yang 37% berasal dari Amerika Serikat). Nilai ekspor dalam sektor pertanian meningkat 36% antara 1996 dan 2006. Investasi USAID dalam revolusi hijau di India berkontribusi surplus dan perluasan ekspor pertanian dari 3,3% pada pra-reformasi tahun menjadi 6,4% pada tahun 2003. Ekspor pertanian bersih tumbuh dari US$ 2,7 miliar tahun 1990 menjadi $ 10,7 miliar pada 2008


FILIPINA

    SEJARAH📜

        Filipina memiliki sejarah ekonomi politik yang tidak stabil disebabkan korupsi yang merajalela. Pergantian presiden yang tidak memberikan pembaruan juga berpengaruh besar. Sebagai bekas negara persemakmuran Amerika Serikat sejak tahun 1935, Filipina telah diperkirakan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lesu dan lambat. Namun memasuki abad 20, ekonomi Filipina merangkak naik karena kebijakan-kebijakan oleh presiden baru, termasuk oleh presiden Beniqno Aquino (2010-2016). Pada tahun 2012-2013 perekonomian bergerak cepat hingga mampu mencatatkan diri sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di Asia.

        Filipina menganut sistem ekonomi campuran dengan agrikultur sebagai penyokong utama perekonomiannya. Fokus industri negara ini ada di bidang elektronik, otomotif, pengolahan makanan, pertambangan dan tekstil. Filipina memberikan kebebasan yang besar untuk melakukan segala hal pada pihak swasta sehingga menjadikan tingginya kreatifitas masyarakat. Peran swasta dalam perekonomian pun mencapai 95% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pengakuan terhadap kepemilikan individu juga penumpukan modal memperjelas bahwa sistem ekonomi campuran Filipina lebih condong pada sistem kapitalis. Prinsip keadilan sistem kapitalis yaitu "setiap orang menerima imbalan berdasarkan prestasi kerjanya" memberikan pengaruh besar pada motivasi individu masyarakatnya untuk maju dan berkembang.

KEBERHASILAN EKONOMI FILIPINA

     Ekonomi Filipina merupakan keempat terbesar di Asia Tenggara dan ketiga puluh enam di dunia berdasarkan GDP. Filipina menganut sistem ekonomi campuran dengan industri utama bergerak pada bidang pengolahan makanan, tekstil, elektronik dan otomotif. Pusat industri umumnya berada di daerah Metro Manila dan Metro Cebu. Agrikultur masih memegang peranan penting dalam perkembangan ekonomi di Filipina. Sebagian besar ekspor berupa barang komponen elektronik dan semi konduktor. Walaupun pertumbuhan GDP Filipina terlihat fluktuatif tetapi secara keseluruhan persentase pertumbuhan GDP Filipina cenderung tinggi dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN termasuk Indonesia.Surplus terbesar Filipina didapat dari perdagangan dengan Jepang, Hong Kong, Belanda, dan Amerika.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Filipina💹

    Dari segi sumber daya manusia, Filipina memiliki angka melek aksara/huruf sebesar 95,6%. Namunpekerja Filipina mampu berbahasa inggris yang baik, keunggulan pekerja Filipina adalah produktivitasnya (etos kerja dan kemampuannya) yang dapat bersaing pada tingkat ASEAN.

    Dari segi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, di Filipina sains dan teknologi telah berkembang sangat pesat. Dalam sains, bidang yang paling di kembangkan di Filipina adalah biologi dan botani dikarenakan luasnya keanekaragaman hayati flora dan fauna di Filipina, juga di bidang agrikultur yang merupakan salah satu bidang yang berkontribusi banyak dalam GDP Filipina. Lalu untuk bidang teknik juga berkembang pesat di Filipina, seperti yang dapat kita lihat di tingkat ekspor Filipina, elektronik merupakan komoditas ekspor tertinggi di Filipina. Untuk teknologi Informasi, Filipina juga berkembang pesat, dan salah satu hasilnya adalah perkembangan BPO yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi informasi Filipina.

Rencana Pembangunan Filipina 🏢

    Filipina secara tradisional memiliki ekonomi perusahaan swasta baik dalam kebijakan maupun dalam praktik. Pemerintah melakukan intervensi terutama melalui kebijakan fiskal dan moneter dan dalam pelaksanaan otoritas pengaturannya. Tanggung jawab untuk perencanaan ekonomi berada di tangan Otoritas Ekonomi dan Pembangunan Nasional. Dibentuk pada bulan Januari 1973, otoritas tersebut mengemban mandat baik untuk perencanaan ekonomi makro yang telah dilakukan oleh organisasi pendahulunya, Dewan Ekonomi Nasional, maupun perencanaan dan pelaksanaan proyek, yang sebelumnya dilakukan oleh Staf Ekonomi Presiden.

    Pertumbuhan didorong sebagian besar melalui penyediaan infrastruktur dan insentif untuk investasi oleh modal swasta. Pemerataan, tujuan turunan, harus dicapai sebagai hasil dari ekspansi ekonomi yang dinamis dalam lingkungan kebijakan yang tepat yang menekankan produksi padat karya. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Otoritas Ekonomi dan Pembangunan Nasional, 1987-92 mencerminkan tema kampanye Aquino: penghapusan struktur hak istimewa dan monopoli ekonomi; desentralisasi kekuasaan dan pengambilan keputusan; dan pengurangan pengangguran dan kemiskinan massal, khususnya di daerah pedesaan. 

    Bank Sentral Filipina didirikan pada Juni 1948 dan mulai beroperasi pada Januari berikutnya. Itu dibebankan dengan menjaga stabilitas moneter; menjaga nilai dan kerahasiaan peso; dan mendorong kondisi moneter, kredit, dan pertukaran yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi negara.Pada tahun 1991 badan pembuat kebijakan Bank Sentral adalah Dewan Moneter, terdiri dari gubernur Bank Sentral sebagai ketua, sekretaris keuangan, direktur jenderal Otoritas Ekonomi dan Pembangunan Nasional, ketua Dewan Investasi , dan tiga anggota dari sektor swasta. Dalam menjalankan fungsinya, Bank Sentral mengawasi sistem perbankan komersial dan mengelola sistem mata uang asing negara.


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem Ekonomi Campuran di Negara India dan Filipina

    Adelia Vernanda                             (200432619220) 2.       Adilla Naura Ramadhini                (200432619223) 3.       Aldina...