Kelompok 3:
1. Adelia Vernanda (200432619220)
2. Adilla Naura Ramadhini (200432619223)
3. Aldina Alfi Cahyani (200432619289)
4. Alfandi Dimas Ananta (200432619297)
5. Alifia Azzahrah (200432619316)
6. Bayu Reza Ananda (200432619324
Hai teman-teman,👋😄
Kami dari kelompok 3, kali ini akan
menjabarkan sistem ekonomi kapitalisme yang dianut oleh Negeri Putih (Inggris)
& Negeri Kincir Angin (Belanda). Simak penjelasan kami ya…
Sebelum mengarah pada pembahasan
sistem kapitalisme di dua negara tersebut, kita perlu mengetahui terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi. Jadi, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai suatu
proses di mana penerapan yang saling berhubungan dan berinteraksi yang
dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri. Sistem
ekonomi itu sendiri dapat terbagi menjadi 4 macam, di antaranya sebagai
berikut: 1) Sistem Ekonomi Tradisional, 2) Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalis
/Liberal), 3) Sistem Ekonomi Terpusat/Komando, dan 4) Sistem Ekonomi Campuran.
SISTEM PEREKONOMIAN KAPITALISME INGGRIS
- Perkembangan Sistem Perekonomian Di Inggris
Dilihat dari sudut pandang sejarah, Inggris dikenal luas oleh publik dunia dengan statusnya yang merupakan
negara penjajah terbesar di dunia dengan menggunakan sistem pembangunan ekonomi pasar di Negara jajahannya dan berbagi keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini sangat menggambarkan sifat kapitalisnya yang mengandalkan pasar, yang dikenal dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme. Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara
kapitalis dan berkembang menjadi negara imperialis. Dalam bentuk imperialis
modern, yaitu penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai,
melakukan eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang
kebudayaan.
Tahap dalam sistem ekonomi kapitalis yang pertama adalah
kapitalisme awal yang berlangsung sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad
ke-XX di mana individu/swasta mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun
penguasaan ekonomi dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah, berbeda pada
tahap kapitalisme modern yang diterimanya peran pemerintah dalam pengelolaan
perekonomian.
Dimulai dari pemikiran Adam Smith dalam bukunya An
Inquiry Into The Nature and Causes of The Wealth of Nations. Smith
menempatkan kebebasan, pasar dan kepentingan individu sebagai basis konsep
ekonominya. lima prinsip dasar dari kapitalisme yaitu :
1. Kapitalisme adalah
pengakuan penuh pada hak milik perorangan atau individu tanpa ada batas-batas
tertentu.
2. Kapitalisme merupakan
pengakuan akan hak individu untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan
status sosial ekonomi.
3. Kapitalisme
mengisyaratkan pengakuan akan adanya dorongan atau motivasi ekonomi dalam
bentuk semangat untuk meraih keuntungan semaksimal mungkin (profite oriented).
4. Kapitalisme juga memuat
pengakuan akan adanya kebebasan melakukan kompetisi dengan individu lain (freedom
for competition).
5. Kapitalisme mengakui
berlakunya hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.
Jika
kita tarik pada ranah ke-Inggrisan, Tahap kapitalisme awal (1500-1750).
Perkembangannya kapitalisme ini tidak dapat dilepaskan dari perkembangan
industri sandang di Inggris di abad pertengahan yaitu, industri wol. Industri
wol ini dibangun di pedesaan-pedesaan Inggris. Penetapan wilayah pedesaan
sebagai sentra produksi, menguntungkan bagi perkembangan kapitalisme Inggris
karena terhindar dari benturan-benturan sosial.
Ideologi kapitalisme klasik diekspresikan dalam Sebuah Penyelidikan ke Alam dan Penyebab Kekayaan Bangsa (1776), oleh ekonom dan filsuf Skotlandia, Adam Smith , yang merekomendasikan untuk menyerahkan keputusan ekonomi kepada permainan bebas dari kekuatan pasar yang mengatur diri sendiri. Masyarakat ekonomi yang digambarkan Smith dalam The Wealth of Nations pada tahun 1776 jauh lebih dekat dengan masyarakat modern, meskipun berbeda dalam banyak hal, seperti yang akan dilihat. Tahap abad ke-18 ini disebut “kapitalisme komersial,” meskipun perlu dicatat bahwa kata kapitalisme itu sendiri sebenarnya tidak muncul di halaman-halaman buku Smith.
- Latar Belakang Sistem Perekonomian Pasar: Kapitalisme
Sistem Kapitalisme pertama diterapkan di Inggris, di mana
lahirnya para ekonom klasik. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu
sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh
pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan
sebutan guild sebagai cikal
bakal kapitalisme. Ada beberapa prinsip yang menggambarkan sebuah gambaran
mengenai kapitalisme, yaitu:
1. Mencari keuntungan
dengan berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan dilarang negara
karena merusak masyarakat.
2. Mendewakan hak milik
pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang mengerahkan
kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya
serta tidak ada yang menjahatinya.
3. Perfect
Competition.
4. Price sistem sesuai dengan
tuntutan permintaan dan kebutuhan dan bersandar pada peraturan harga yang
diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan penjualannya.
Ada
beberapa bentuk mengenai kapitalisme, yaitu:
1. Kapitalisme perdagangan,
yang muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya sistem feodal. Dalam sistem ini
seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya dari satu tempat ke tempat lain
sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan demikian ia berfungsi sebagai perantara
antara produsen dan konsumen.
2. Kapitalisme industri,
yang lahir karena ditopang oleh kemajuan industri dengan penemuan mesin uap
oleh James Watt tahun 1765 dan mesin tenun tahun 1733. Semua itu telah
membangkitkan Revolusi Industri di
Inggris dan Eropa menjelang abad ke-19. Kapitalisme industri ini tegak di atas
dasar pemisahan antara modal dan buruh yakni antara manusia dan mesin.
3. Sistem Kartel, yaitu
kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran internasional.
Sistem ini memberi kesempatan untuk memonopoli pasar dan pemerasan seluas-luasnya.
4. Sistem Trust, yaitu
sebuah sistem yang membentuk satu perusahaan dari berbagai perusahaan yang
bersaing agar perusahaan tersebut lebih mampu berproduksi dan lebih kuat untuk
mengontrol dan menguasai pasar.
Pemikiran
dan keyakinan-keyakinan lainnya aliran naturalisme yang merupakan dasar
kapitalisme ini sebenarnya menyerukan hal-hal sebagai berikut:
1. Kehidupan ekonomi yang
tunduk kepada sistem natur yang bukan buatan manusia.
2. Tidak ada campur tangan negara
dalam kehidupan ekonomi dan membatasi tugasnya hanya untuk melindungi
pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga keamanan dan membela negara.
3. Kebebasan ekonomi bagi
tiap individu di mana ia mempunyai hak untuk menekuni dan memilih pekerjaan
yang sesuai dengan kemauannya.
4. Kepercayaan kapitalisme
terhadap kebebasan yang tiada batas telah membawa kekacauan keyakinan dan
perilaku.
5. Rendahnya upah dan
tuntutan yang tinggi mendorong tiap anggota keluarga bekerja.
- Sejarah Sistem Kapitalisme di Inggris: Revolusi
Industri
Perkembangan kapitalisme
di Inggris dipelopori oleh pertumbuhan industri kain selama abad ke-16 sampai
18. Yang membedakan perkembangan
kapitalisme ini dari sistem sebelumnya adalah penggunaan akumulasi modal untuk
memperbesar kapasitas produktif daripada berinvestasi dalam perusahaan yang
tidak produktif secara ekonomi, seperti piramida dan katedral.
Pada abad ke-18, fokus
perkembangan kapitalis di Inggris bergeser dari perdagangan ke industri.
Akumulasi modal yang stabil dari abad-abad sebelumnya diinvestasikan dalam
penerapan praktis pengetahuan teknis selama Revolusi Industri. Revolusi di
Inggris, yang dimulai dengan penemuan teknologi dalam bidang Industri,
melahirkan pabrik-pabrik/manufaktur. Yang kemudian berdampak kepada
terbentuknya para pengusaha-pengusaha besar yang didukung oleh meningkatnya
kepemilikan modal atau kapital.
Tidak diragukan lagi
bahwa penemuan luar biasa dari kemajuan di bidang pertanian, pemintalan dan
penenunan kapas, pembuatan besi, dan desain perkakas mesin dan pemanfaatan
tenaga mekanik mulai mengubah karakter kapitalisme secara mendalam pada
tahun-tahun terakhir abad ke-18 dan dekade pertama abad ke-19. Mereka memiliki
kecenderungan atau ambisi untuk terus meningkatkan modal atau kapitalnya.
Seseorang yang cenderung meningkatkan kapitalnya adalah seorang kapitalis.
Negara yang memiliki
kecenderungan meningkatkan kapital negara yang bersangkutan adalah negara
kapitalis. Diawali oleh Inggris, negara-negara di Eropa sejak adanya revolusi
industri berkembang menjadi negara kapitalis. Selanjutnya berkembang paham
kapitalisme, yaitu paham yang dianut oleh bangsa atau negara yang memiliki
kecenderungan selalu meningkatkan kapitalnya.
- Perencanaan Sistem Kapitalisme di Inggris
Revolusi Industri
merupakan langkah awal berkembangnya ekonomi di negeri-negeri lain sejak tahun
1900. Suatu negara yang memiliki kapital, penanaman kapital/modalnya tidak
hanya di lingkungan dalam negeri saja, namun juga berusaha menanamkan modalnya
di negara lain. Timbul lah bentuk imperialisme, yaitu bentuk penguasaan suatu
negara atas negara lain. Sejak revolusi industri, kita kenal imperialisme
modern, yang memiliki ciri-ciri dominasi politik, eksploitasi ekonomi dan
penetrasi kebudayaan. Berbeda dengan imperialisme kuno yang memiliki ciri-ciri,
gospel, gold dan glory (agama, emas dan kejayaan).
Inggris sebagai negara
industri sangat memerlukan daerah jajahan untuk:
· Sumber bahan mentah/baku
industrinya.
· Sebagai pasar penjualan
hasil industri.
· Lahan penanaman modal
(pabrik dibangun di negara jajahan).
· Tempat pembuangan para
penjahat (carnival crime).
Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan
berkembang menjadi negara imperialis. Dalam bentuk imperialis modern, yaitu
penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan
eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa
yang di bawah jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa resmi setelah bangsa yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian
penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil.
Pemerintahan Perdana
Menteri Pitt merupakan awal imperialis Inggris. Daerah-daerah yang dikuasai
Inggris antara lain: India, Kanada, Amerika Utara. Pada masa Ratu Victoria,
imperialis Inggris mencapai puncaknya. Tokoh-tokoh pemerintahan yang berperan
dalam mengembangkan imperialis Inggris antara lain:
·
Perdana Menteri Gladstone
·
Perdana Menteri Parlmerston
- Keberhasilan Sistem Kapitalisme di Inggris
Pengaruh Revolusi
Industri dalam bidang ekonomi ditandai dengan pembangunan daerah-daerah
industri yang dilakukan secara besar-besaran. Revolusi industri juga
berpengaruh terhadap munculnya kota-kota industri seperti Manchester,
Liverpool, dan Birmingham. Kemunculan kota-kota industri tersebut merupakan
satu keniscayaan ketika industri berkembang.
Perkembangan pesat dalam
bidang industri ternyata tidak hanya bersifat kuantitas melainkan juga
berpengaruh terhadap kualitas barang industri yang meningkat tajam. Selain itu,
revolusi industri telah mendorong warga Inggris untuk memperbaiki segala
sesuatu berhubungan dengan hasil pekerjaan mereka.
Pembangunan kawasan
industri muncul di berbagai kota, sebagian besar masyarakat mulai menikmati
dampak dari Revolusi Industri. Penduduk semakin mudah dalam memperoleh
kebutuhan dan barang industri. Para pengusaha dan pemilik modal mendapatkan
keuntungan yang berlimpah.
Revolusi Industri telah membawa pengaruh yang cukup baik yaitu meningkatkan kesejahteraan hidup. Namun masalah timbul ketika lahan yang dipakai untuk industri semakin sempit dan semakin sulit untuk dapat menghasilkan bahan baku industri sendiri. Jumlah penduduk meningkat tajam seiring dengan semakin tingginya arus urbanisasi dari para pencari pekerjaan.
Revolusi Industri
menimbulkan dampak yang mendorong terjadinya revolusi sosial yaitu gerakan
masyarakat yang berkeinginan mengubah kehidupan masyarakat kepada taraf yang lebih
baik. Pemerintah Inggris menanggapi keadaan ini dengan cara mengeluarkan
undang-undang Hak Asasi Manusia seperti Reform Bill 1832, Abolition Bill 1832,
dan Factory Bill 1833.
Revolusi Industri di
Inggris membawa perubahan ekonomi secara mendasar yaitu peningkatan
kesejahteraan hidup, terutama bagi golongan kapitalis. Namun di balik berbagai
keuntungan yang dihasilkan, Revolusi Industri menyisakan satu permasalahan
yaitu kurangnya bahan mentah industri dan melimpahnya hasil industri.
SISTEM PEREKONOMIAN KAPITALISME BELANDA
- Sejarah Sistem Perekonomian Kapitalisme di Belanda
Dari sekitar awal abad ke-16 sampai
dengan sekitar pertengahan abad ke-18, sistem ekonomi, bisnis, dan keuangan
Republik Belanda adalah yang paling maju dan canggih yang pernah ada dalam
sejarah. Dari sekitar tahun 1600-an sampai sekitar tahun 1720, Belanda memiliki
pendapatan per-kapita tertinggi di dunia. Pada zaman keemasan Belanda atau
sekitar pertengahan tahun 1630-an, “Tulip Mania” (yaitu sebutan untuk periode
selama Zaman Keemasan Belanda yakni ketika harga kontrak untuk beberapa umbi
tulip mencapai tingkat yang tinggi) umumnya dianggap sebagai gelembung harga
aset pertama yang tercatat.
Di Belanda, seluruh masyarakatnya
juga memiliki semangat kapitalis yang tinggi sehingga pada abad ke-17, Belanda
secara universal dianggap sebagai tanah kapitalisme. Kapitalisme pedagang, yang
menonjol di Belanda dari tahun 1300-an hingga 1800-an, adalah sistem
perdagangan, keuangan, pengiriman, dan komersialisasi untuk mendapatkan keuntungan.
Ini juga disebut sebagai ekonomi modern pertama. Di awal kapitalisme modern, ke
mana pun ibukota Belanda berpindah, fitur perkotaan akan dikembangkan, kegiatan
ekonomi diperluas, industri baru didirikan, lapangan kerja baru diciptakan,
perusahaan perdagangan beroperasi, rawa dikeringkan, tambang dibuka, hutan
dieksploitasi, kanal dibangun, pabrik berputar, dan kapal dibangun.
Pada periode modern awal, Belanda
merintis investor dan kapitalis yang mengangkat potensi komersial dan industri
dari tanah terbelakang atau belum berkembang. yang sumber daya mereka
eksploitasi, baik untuk lebih baik atau lebih buruk. Misalnya, ekonomi asli
Taiwan dan Afrika Selatan sebelum era VOC hampir tidak berkembang atau berada
di negara bagian yang hampir primitif. Orang-orang VOC-lah yang mendirikan dan
mengembangkan daerah perkotaan pertama dalam sejarah Taiwan (Tainan) dan Afrika
Selatan (Cape Town dan Stellenbosch ).
Secara historis, Belanda bertanggung
jawab atas setidaknya empat inovasi kelembagaan perintis utama (dalam sejarah
ekonomi, bisnis dan keuangan dunia):
- Dasar dari Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC), perusahaan publik
pertama di dunia dan model historis pertama dari perusahaan
multinasional pada tahun 1602.
Kelahiran VOC sering dianggap oleh banyak orang sebagai awal resmi dari
globalisasi yang dipimpin perusahaan dengan munculnya perusahaan modern
sebagai kekuatan sosial-politik-ekonomi yang sangat signifikan yang
mempengaruhi kehidupan manusia di setiap sudut dunia. VOC adalah
perusahaan pertama yang menerbitkan saham dan obligasi kepada masyarakat
umum.
- Pendirian Amsterdam Stock Exchange
(Beurs van Hendrick de Keyser), bursa efek resmi pertama di dunia
, pada tahun 1611, bersamaan dengan lahirnya pasar modal pertama. Belanda
adalah yang pertama menggunakan pasar modal yang lengkap (termasuk pasar
obligasi dan pasar saham) untuk membiayai perusahaan publik (seperti VOC
dan WIC ). Pada awal tahun 1600-an VOC mendirikan bursa di Amsterdam di
mana saham dan obligasi VOC dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Pendirian Amsterdam Stock Exchange oleh VOC telah lama diakui sebagai
cikal bakal bursa saham modern yang mengkhususkan diri dalam menciptakan
dan mempertahankan pasar sekunder dalam sekuritas dikeluarkan oleh
korporasi. Belanda memelopori saham berjangka , opsi saham , short selling , bear raids ,
debt-equity swaps, dan instrumen spekulatif lainnya.
- Pendirian Bank of Amsterdam
(Amsterdamsche Wisselbank), sering dianggap sebagai model sejarah
pertama dari bank sentral, pada tahun 1609. Kelahiran Amsterdamsche Wisselbank menyebabkan pengenalan konsep
tersebut dari uang bank. Bersama dengan sejumlah bank lokal anak
perusahaan, bank ini menjalankan banyak fungsi sistem perbankan sentral.
Bank ini menempati posisi sentral di dunia keuangan pada zamannya,
menyediakan sistem yang efektif, efisien dan terpercaya untuk pembayaran
nasional dan internasional, dan memperkenalkan sistem pembayaran nasional
dan internasional pertama yang pernah ada.
- Pembentukan skema investasi kolektif (atau dana investasi ) pertama yang tercatat secara profesional, seperti reksa dana , pada tahun 1774. Pengusaha yang berbasis di Amsterdam, Abraham van Ketwich sering disebut sebagai pencetus reksa dana pertama di dunia. Menanggapi krisis keuangan 1772-1773 , Van Ketwich membentuk kepercayaan bernama "Eendragt Maakt Magt" ("Persatuan Menciptakan Kekuatan"). Dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada investor kecil untuk melakukan diversifikasi.
Sementara provinsi pedalaman
mempertahankan karakter pramodernnya lebih lama, Republik Belanda pada sekitar
tahun 1600 memiliki provinsi maritim Holland, Zeeland, Friesland, Groningen,
dan sebagian Utrecht yang memiliki:
●
Pasar yang cukup luas dan bebas untuk komoditas dan faktor
produksi
●
Produktivitas pertanian yang cukup untuk mempertahankan
pembagian kerja yang luas
●
Struktur politik yang menjamin hak milik , penegakan
kontrak, dan kebebasan bergerak
●
Tingkat teknologi dan organisasi yang mampu menopang
perkembangan ekonomi dan mendukung budaya material yang dapat menopang perilaku
konsumen yang berorientasi pasar
- Keberhasilan Sistem Perekonomian Kapitalisme di Belanda
Belanda merupakan negara dengan perekonomian maju dan
terbuka bagi dunia, yang menerapkan sistem perekonomian kapitalis (liberal). Dengan
penerapan sistem kapitalisme yang baik, dihasilkanlah diversifikasi dan
pembagian kerja yang maju. Pada pertengahan abad ke-17, di bawah 40% angkatan
kerja dipekerjakan di bidang pertanian; sedangkan 30% bergerak di sektor
industri yang sangat beragam, dan sisanya dari angkatan kerja terlibat dalam
perdagangan dan industri jasa lainnya. Banyak kota membentuk jaringan saling
ketergantungan yang kompleks, dengan pelabuhan-pelabuhan yang lebih kecil
menjalankan fungsi-fungsi khusus untuk yang utama; kota-kota industri yang
mengkhususkan diri dalam jenis produksi tertentu; pedesaan menjadi sangat
terdiferensiasi oleh spesialisasi pertanian, dengan desa-desa berkembang
menjadi pusat layanan.
Selama beberapa tahun pertumbuhan ekonomi Belanda, rata-rata
PDB per kapita meningkat sebesar 0,18 persen per tahun; sekitar tahun 1810
tingkat pertumbuhannya sekitar 1 persen per tahun. Amsterdam menjadi pusat
perdagangan dunia, pusat di mana bahan pokok seperti gandum hitam dan barang
mewah mengalir untuk penyortiran, pemrosesan, dan distribusi, dan kemudian
diekspor kembali ke seluruh Eropa dan dunia.
Selain itu, melalui investasi peningkatan produktivitas
dalam modal tetap, penggunaan sejumlah besar energi dan investasi besar dalam
sumber daya manusia, Belanda berhasil meningkatkan produktivitas tenaga kerja
di atas tingkat yang berlaku di negara-negara Eropa lainnya. Yang
diilustrasikan oleh fakta bahwa pada pertengahan abad ke-17 sektor pertanian,
yang mempekerjakan kurang dari 40% angkatan kerja, hampir dapat menjadi pengekspor
makanan bersih dan fakta bahwa upah nominal antara 1600 dan 1800 adalah yang
tertinggi di Eropa.
- Perencanaan dan Pengendalian Sistem Perekonomian
Kapitalisme di Belanda
Kegiatan
ekonomi Belanda didasarkan pada perdagangan, pengiriman dan keuangan daripada
manufaktur atau pertanian. Akumulasi modal dalam jumlah besar yang dihasilkan
pada periode tersebut menyebabkan permintaan untuk peluang investasi yang
produktif, di samping reinvestasi segera dalam bisnis sendiri. Sehingga
memerlukan pengaturan kelembagaan yang inovatif untuk mempertemukan permintaan
dan penawaran dana investasi.
Ada
juga inovasi dalam asuransi laut dan penataan hukum perusahaan seperti
perusahaan saham gabungan. Inovasi ini membantu mengelola risiko. Misalnya,
kapal dibiayai oleh saham, dengan masing-masing, katakanlah 16 pedagang,
memegang 1/16 saham. Ini meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang untuk
keuntungan tak terduga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar