Kamis, 03 Maret 2022

Sistem Ekonomi Kapitalis Di Negara Inggris & Belanda

 

Kelompok 3:

1.     Adelia Vernanda                     (200432619220)

2.     Adilla Naura Ramadhini         (200432619223)

3.     Aldina Alfi Cahyani               (200432619289)

4.     Alfandi Dimas Ananta            (200432619297)

5.     Alifia Azzahrah                      (200432619316)

6.     Bayu Reza Ananda                 (200432619324


Hai teman-teman,👋😄

Kami dari kelompok 3, kali ini akan menjabarkan sistem ekonomi kapitalisme yang dianut oleh Negeri Putih (Inggris) & Negeri Kincir Angin (Belanda). Simak penjelasan kami ya…

Sebelum mengarah pada pembahasan sistem kapitalisme di dua negara tersebut, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi. Jadi, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses di mana penerapan yang saling berhubungan dan berinteraksi yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri. Sistem ekonomi itu sendiri dapat terbagi menjadi 4 macam, di antaranya sebagai berikut: 1) Sistem Ekonomi Tradisional, 2) Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalis /Liberal), 3) Sistem Ekonomi Terpusat/Komando, dan 4) Sistem Ekonomi Campuran.


SISTEM PEREKONOMIAN KAPITALISME INGGRIS


  1. Perkembangan Sistem Perekonomian Di Inggris

            Dilihat dari sudut pandang sejarah, Inggris dikenal luas oleh publik dunia dengan statusnya yang merupakan

negara penjajah terbesar di dunia dengan menggunakan sistem pembangunan ekonomi pasar di Negara jajahannya dan berbagi keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini sangat menggambarkan sifat kapitalisnya yang mengandalkan pasar, yang dikenal dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme.

            Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan berkembang menjadi negara imperialis. Dalam bentuk imperialis modern, yaitu penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. 

            Tahap dalam sistem ekonomi kapitalis yang pertama adalah kapitalisme awal yang berlangsung sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad ke-XX di mana individu/swasta mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun penguasaan ekonomi dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah, berbeda pada tahap kapitalisme modern yang diterimanya peran pemerintah dalam pengelolaan perekonomian.

            Dimulai dari pemikiran Adam Smith dalam bukunya An Inquiry Into The Nature and Causes of The Wealth of Nations. Smith menempatkan kebebasan, pasar dan kepentingan individu sebagai basis konsep ekonominya. lima prinsip dasar dari kapitalisme yaitu :

1.     Kapitalisme adalah pengakuan penuh pada hak milik perorangan atau individu tanpa ada batas-batas tertentu.

2.     Kapitalisme merupakan pengakuan akan hak individu untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan status sosial ekonomi.

3.     Kapitalisme mengisyaratkan pengakuan akan adanya dorongan atau motivasi ekonomi dalam bentuk semangat untuk meraih keuntungan semaksimal mungkin (profite oriented).

4.     Kapitalisme juga memuat pengakuan akan adanya kebebasan melakukan kompetisi dengan individu lain (freedom for competition).

5.     Kapitalisme mengakui berlakunya hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.

            Jika kita tarik pada  ranah ke-Inggrisan, Tahap kapitalisme awal (1500-1750). Perkembangannya kapitalisme ini tidak dapat dilepaskan dari perkembangan industri sandang di Inggris di abad pertengahan yaitu, industri wol. Industri wol ini dibangun di pedesaan-pedesaan Inggris. Penetapan wilayah pedesaan sebagai sentra produksi, menguntungkan bagi perkembangan kapitalisme Inggris karena terhindar dari benturan-benturan sosial.

Ideologi kapitalisme klasik diekspresikan dalam Sebuah Penyelidikan ke Alam dan Penyebab Kekayaan Bangsa (1776), oleh ekonom dan filsuf Skotlandia, Adam Smith , yang merekomendasikan untuk menyerahkan keputusan ekonomi kepada permainan bebas dari kekuatan pasar yang mengatur diri sendiri. Masyarakat ekonomi yang digambarkan Smith dalam The Wealth of Nations pada tahun 1776 jauh lebih dekat dengan masyarakat modern, meskipun berbeda dalam banyak hal, seperti yang akan dilihat. Tahap abad ke-18 ini disebut “kapitalisme komersial,” meskipun perlu dicatat bahwa kata kapitalisme itu sendiri sebenarnya tidak muncul di halaman-halaman buku Smith.

  1. Latar Belakang Sistem Perekonomian Pasar: Kapitalisme

            Sistem Kapitalisme pertama diterapkan di Inggris, di mana lahirnya para ekonom klasik. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Ada beberapa prinsip yang menggambarkan sebuah gambaran mengenai kapitalisme, yaitu: 

1.  Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan dilarang negara karena merusak masyarakat.

2.     Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta tidak ada yang menjahatinya.

3.     Perfect Competition. 

4.  Price sistem sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan dan bersandar pada peraturan harga yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan penjualannya.

                        Ada beberapa bentuk mengenai kapitalisme, yaitu:

1.  Kapitalisme perdagangan, yang muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya sistem feodal. Dalam sistem ini seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya dari satu tempat ke tempat lain sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan demikian ia berfungsi sebagai perantara antara produsen dan konsumen.

2.  Kapitalisme industri, yang lahir karena ditopang oleh kemajuan industri dengan penemuan mesin uap oleh James Watt tahun 1765 dan mesin tenun tahun 1733. Semua itu telah membangkitkan Revolusi Industri di Inggris dan Eropa menjelang abad ke-19. Kapitalisme industri ini tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan buruh yakni antara manusia dan mesin.

3.     Sistem Kartel, yaitu kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran internasional. Sistem ini memberi kesempatan untuk memonopoli pasar dan pemerasan seluas-luasnya.

4.  Sistem Trust, yaitu sebuah sistem yang membentuk satu perusahaan dari berbagai perusahaan yang bersaing agar perusahaan tersebut lebih mampu berproduksi dan lebih kuat untuk mengontrol dan menguasai pasar.

          Pemikiran dan keyakinan-keyakinan lainnya aliran naturalisme yang merupakan dasar kapitalisme ini sebenarnya menyerukan hal-hal sebagai berikut:

1.     Kehidupan ekonomi yang tunduk kepada sistem natur yang bukan buatan manusia.

2.  Tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi dan membatasi tugasnya hanya untuk melindungi pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga keamanan dan membela negara.

3.   Kebebasan ekonomi bagi tiap individu di mana ia mempunyai hak untuk menekuni dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemauannya.

4.    Kepercayaan kapitalisme terhadap kebebasan yang tiada batas telah membawa kekacauan keyakinan dan perilaku.

5.     Rendahnya upah dan tuntutan yang tinggi mendorong tiap anggota keluarga bekerja.   

 

  1. Sejarah Sistem Kapitalisme di Inggris: Revolusi Industri

Perkembangan kapitalisme di Inggris dipelopori oleh pertumbuhan industri kain selama abad ke-16 sampai 18.  Yang membedakan perkembangan kapitalisme ini dari sistem sebelumnya adalah penggunaan akumulasi modal untuk memperbesar kapasitas produktif daripada berinvestasi dalam perusahaan yang tidak produktif secara ekonomi, seperti piramida dan katedral.



Pada abad ke-18, fokus perkembangan kapitalis di Inggris bergeser dari perdagangan ke industri. Akumulasi modal yang stabil dari abad-abad sebelumnya diinvestasikan dalam penerapan praktis pengetahuan teknis selama Revolusi Industri. Revolusi di Inggris, yang dimulai dengan penemuan teknologi dalam bidang Industri, melahirkan pabrik-pabrik/manufaktur. Yang kemudian berdampak kepada terbentuknya para pengusaha-pengusaha besar yang didukung oleh meningkatnya kepemilikan modal atau kapital.

Tidak diragukan lagi bahwa penemuan luar biasa dari kemajuan di bidang pertanian, pemintalan dan penenunan kapas, pembuatan besi, dan desain perkakas mesin dan pemanfaatan tenaga mekanik mulai mengubah karakter kapitalisme secara mendalam pada tahun-tahun terakhir abad ke-18 dan dekade pertama abad ke-19. Mereka memiliki kecenderungan atau ambisi untuk terus meningkatkan modal atau kapitalnya. Seseorang yang cenderung meningkatkan kapitalnya adalah seorang kapitalis.

Negara yang memiliki kecenderungan meningkatkan kapital negara yang bersangkutan adalah negara kapitalis. Diawali oleh Inggris, negara-negara di Eropa sejak adanya revolusi industri berkembang menjadi negara kapitalis. Selanjutnya berkembang paham kapitalisme, yaitu paham yang dianut oleh bangsa atau negara yang memiliki kecenderungan selalu meningkatkan kapitalnya.

  1. Perencanaan Sistem Kapitalisme di Inggris

Revolusi Industri merupakan langkah awal berkembangnya ekonomi di negeri-negeri lain sejak tahun 1900. Suatu negara yang memiliki kapital, penanaman kapital/modalnya tidak hanya di lingkungan dalam negeri saja, namun juga berusaha menanamkan modalnya di negara lain. Timbul lah bentuk imperialisme, yaitu bentuk penguasaan suatu negara atas negara lain. Sejak revolusi industri, kita kenal imperialisme modern, yang memiliki ciri-ciri dominasi politik, eksploitasi ekonomi dan penetrasi kebudayaan. Berbeda dengan imperialisme kuno yang memiliki ciri-ciri, gospel, gold dan glory (agama, emas dan kejayaan).

Inggris sebagai negara industri sangat memerlukan daerah jajahan untuk:

·       Sumber bahan mentah/baku industrinya.

·       Sebagai pasar penjualan hasil industri.

·       Lahan penanaman modal (pabrik dibangun di negara jajahan).

·       Tempat pembuangan para penjahat (carnival crime).


Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan berkembang menjadi negara imperialis. Dalam bentuk imperialis modern, yaitu penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa yang di bawah jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi setelah bangsa yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil.

 

Pemerintahan Perdana Menteri Pitt merupakan awal imperialis Inggris. Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India, Kanada, Amerika Utara. Pada masa Ratu Victoria, imperialis Inggris mencapai puncaknya. Tokoh-tokoh pemerintahan yang berperan dalam mengembangkan imperialis Inggris antara lain:

·         Perdana Menteri Gladstone

·         Perdana Menteri Parlmerston


  1. Keberhasilan Sistem Kapitalisme di Inggris

Pengaruh Revolusi Industri dalam bidang ekonomi ditandai dengan pembangunan daerah-daerah industri yang dilakukan secara besar-besaran. Revolusi industri juga berpengaruh terhadap munculnya kota-kota industri seperti Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Kemunculan kota-kota industri tersebut merupakan satu keniscayaan ketika industri berkembang.

Perkembangan pesat dalam bidang industri ternyata tidak hanya bersifat kuantitas melainkan juga berpengaruh terhadap kualitas barang industri yang meningkat tajam. Selain itu, revolusi industri telah mendorong warga Inggris untuk memperbaiki segala sesuatu berhubungan dengan hasil pekerjaan mereka.

Pembangunan kawasan industri muncul di berbagai kota, sebagian besar masyarakat mulai menikmati dampak dari Revolusi Industri. Penduduk semakin mudah dalam memperoleh kebutuhan dan barang industri. Para pengusaha dan pemilik modal mendapatkan keuntungan yang berlimpah.

Revolusi Industri telah membawa pengaruh yang cukup baik yaitu meningkatkan kesejahteraan hidup. Namun masalah timbul ketika lahan yang dipakai untuk industri semakin sempit dan semakin sulit untuk dapat menghasilkan bahan baku industri sendiri. Jumlah penduduk meningkat tajam seiring dengan semakin tingginya arus urbanisasi dari para pencari pekerjaan.

Revolusi Industri menimbulkan dampak yang mendorong terjadinya revolusi sosial yaitu gerakan masyarakat yang berkeinginan mengubah kehidupan masyarakat kepada taraf yang lebih baik. Pemerintah Inggris menanggapi keadaan ini dengan cara mengeluarkan undang-undang Hak Asasi Manusia seperti Reform Bill 1832, Abolition Bill 1832, dan Factory Bill 1833.

Revolusi Industri di Inggris membawa perubahan ekonomi secara mendasar yaitu peningkatan kesejahteraan hidup, terutama bagi golongan kapitalis. Namun di balik berbagai keuntungan yang dihasilkan, Revolusi Industri menyisakan satu permasalahan yaitu kurangnya bahan mentah industri dan melimpahnya hasil industri.



SISTEM PEREKONOMIAN KAPITALISME BELANDA


  1. Sejarah Sistem Perekonomian Kapitalisme di Belanda

Dari sekitar awal abad ke-16 sampai dengan sekitar pertengahan abad ke-18, sistem ekonomi, bisnis, dan keuangan Republik Belanda adalah yang paling maju dan canggih yang pernah ada dalam sejarah. Dari sekitar tahun 1600-an sampai sekitar tahun 1720, Belanda memiliki pendapatan per-kapita tertinggi di dunia. Pada zaman keemasan Belanda atau sekitar pertengahan tahun 1630-an, “Tulip Mania” (yaitu sebutan untuk periode selama Zaman Keemasan Belanda yakni ketika harga kontrak untuk beberapa umbi tulip mencapai tingkat yang tinggi) umumnya dianggap sebagai gelembung harga aset pertama yang tercatat.

Di Belanda, seluruh masyarakatnya juga memiliki semangat kapitalis yang tinggi sehingga pada abad ke-17, Belanda secara universal dianggap sebagai tanah kapitalisme. Kapitalisme pedagang, yang menonjol di Belanda dari tahun 1300-an hingga 1800-an, adalah sistem perdagangan, keuangan, pengiriman, dan komersialisasi untuk mendapatkan keuntungan. Ini juga disebut sebagai ekonomi modern pertama. Di awal kapitalisme modern, ke mana pun ibukota Belanda berpindah, fitur perkotaan akan dikembangkan, kegiatan ekonomi diperluas, industri baru didirikan, lapangan kerja baru diciptakan, perusahaan perdagangan beroperasi, rawa dikeringkan, tambang dibuka, hutan dieksploitasi, kanal dibangun, pabrik berputar, dan kapal dibangun.


Pada periode modern awal, Belanda merintis investor dan kapitalis yang mengangkat potensi komersial dan industri dari tanah terbelakang atau belum berkembang. yang sumber daya mereka eksploitasi, baik untuk lebih baik atau lebih buruk. Misalnya, ekonomi asli Taiwan dan Afrika Selatan sebelum era VOC hampir tidak berkembang atau berada di negara bagian yang hampir primitif. Orang-orang VOC-lah yang mendirikan dan mengembangkan daerah perkotaan pertama dalam sejarah Taiwan (Tainan) dan Afrika Selatan (Cape Town dan Stellenbosch ).

Secara historis, Belanda bertanggung jawab atas setidaknya empat inovasi kelembagaan perintis utama (dalam sejarah ekonomi, bisnis dan keuangan dunia):

  1. Dasar dari Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC), perusahaan publik pertama di dunia dan model historis pertama dari perusahaan multinasional  pada tahun 1602. Kelahiran VOC sering dianggap oleh banyak orang sebagai awal resmi dari globalisasi yang dipimpin perusahaan dengan munculnya perusahaan modern sebagai kekuatan sosial-politik-ekonomi yang sangat signifikan yang mempengaruhi kehidupan manusia di setiap sudut dunia. VOC adalah perusahaan pertama yang menerbitkan saham dan obligasi kepada masyarakat umum.
  2. Pendirian Amsterdam Stock Exchange (Beurs van Hendrick de Keyser), bursa efek resmi pertama di dunia , pada tahun 1611, bersamaan dengan lahirnya pasar modal pertama. Belanda adalah yang pertama menggunakan pasar modal yang lengkap (termasuk pasar obligasi dan pasar saham) untuk membiayai perusahaan publik (seperti VOC dan WIC ). Pada awal tahun 1600-an VOC mendirikan bursa di Amsterdam di mana saham dan obligasi VOC dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Pendirian Amsterdam Stock Exchange oleh VOC telah lama diakui sebagai cikal bakal bursa saham modern yang mengkhususkan diri dalam menciptakan dan mempertahankan pasar sekunder dalam sekuritas dikeluarkan oleh korporasi. Belanda memelopori saham berjangka , opsi saham , short selling , bear raids , debt-equity swaps, dan instrumen spekulatif lainnya.
  3. Pendirian Bank of Amsterdam (Amsterdamsche Wisselbank), sering dianggap sebagai model sejarah pertama dari bank sentral, pada tahun 1609. Kelahiran Amsterdamsche Wisselbank menyebabkan pengenalan konsep tersebut dari uang bank. Bersama dengan sejumlah bank lokal anak perusahaan, bank ini menjalankan banyak fungsi sistem perbankan sentral. Bank ini menempati posisi sentral di dunia keuangan pada zamannya, menyediakan sistem yang efektif, efisien dan terpercaya untuk pembayaran nasional dan internasional, dan memperkenalkan sistem pembayaran nasional dan internasional pertama yang pernah ada.
  4. Pembentukan skema investasi kolektif (atau dana investasi ) pertama yang tercatat secara profesional, seperti reksa dana ,  pada tahun 1774. Pengusaha yang berbasis di Amsterdam, Abraham van Ketwich  sering disebut sebagai pencetus reksa dana pertama di dunia. Menanggapi krisis keuangan 1772-1773 , Van Ketwich membentuk kepercayaan bernama "Eendragt Maakt Magt" ("Persatuan Menciptakan Kekuatan"). Dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada investor kecil untuk melakukan diversifikasi.

Sementara provinsi pedalaman mempertahankan karakter pramodernnya lebih lama, Republik Belanda pada sekitar tahun 1600 memiliki provinsi maritim Holland, Zeeland, Friesland, Groningen, dan sebagian Utrecht yang memiliki:

       Pasar yang cukup luas dan bebas untuk komoditas dan faktor produksi

       Produktivitas pertanian yang cukup untuk mempertahankan pembagian kerja yang luas

       Struktur politik yang menjamin hak milik , penegakan kontrak, dan kebebasan bergerak

       Tingkat teknologi dan organisasi yang mampu menopang perkembangan ekonomi dan mendukung budaya material yang dapat menopang perilaku konsumen yang berorientasi pasar

  1. Keberhasilan Sistem Perekonomian Kapitalisme di Belanda

Belanda merupakan negara dengan perekonomian maju dan terbuka bagi dunia, yang menerapkan sistem perekonomian kapitalis (liberal).  Dengan penerapan sistem kapitalisme yang baik, dihasilkanlah diversifikasi dan pembagian kerja yang maju. Pada pertengahan abad ke-17, di bawah 40% angkatan kerja dipekerjakan di bidang pertanian; sedangkan 30% bergerak di sektor industri yang sangat beragam, dan sisanya dari angkatan kerja terlibat dalam perdagangan dan industri jasa lainnya. Banyak kota membentuk jaringan saling ketergantungan yang kompleks, dengan pelabuhan-pelabuhan yang lebih kecil menjalankan fungsi-fungsi khusus untuk yang utama; kota-kota industri yang mengkhususkan diri dalam jenis produksi tertentu; pedesaan menjadi sangat terdiferensiasi oleh spesialisasi pertanian, dengan desa-desa berkembang menjadi pusat layanan.

Selama beberapa tahun pertumbuhan ekonomi Belanda, rata-rata PDB per kapita meningkat sebesar 0,18 persen per tahun; sekitar tahun 1810 tingkat pertumbuhannya sekitar 1 persen per tahun. Amsterdam menjadi pusat perdagangan dunia, pusat di mana bahan pokok seperti gandum hitam dan barang mewah mengalir untuk penyortiran, pemrosesan, dan distribusi, dan kemudian diekspor kembali ke seluruh Eropa dan dunia.

Selain itu, melalui investasi peningkatan produktivitas dalam modal tetap, penggunaan sejumlah besar energi dan investasi besar dalam sumber daya manusia, Belanda berhasil meningkatkan produktivitas tenaga kerja di atas tingkat yang berlaku di negara-negara Eropa lainnya. Yang diilustrasikan oleh fakta bahwa pada pertengahan abad ke-17 sektor pertanian, yang mempekerjakan kurang dari 40% angkatan kerja, hampir dapat menjadi pengekspor makanan bersih dan fakta bahwa upah nominal antara 1600 dan 1800 adalah yang tertinggi di Eropa.


  1. Perencanaan dan Pengendalian Sistem Perekonomian Kapitalisme di Belanda

Kegiatan ekonomi Belanda didasarkan pada perdagangan, pengiriman dan keuangan daripada manufaktur atau pertanian. Akumulasi modal dalam jumlah besar yang dihasilkan pada periode tersebut menyebabkan permintaan untuk peluang investasi yang produktif, di samping reinvestasi segera dalam bisnis sendiri. Sehingga memerlukan pengaturan kelembagaan yang inovatif untuk mempertemukan permintaan dan penawaran dana investasi.

Ada juga inovasi dalam asuransi laut dan penataan hukum perusahaan seperti perusahaan saham gabungan. Inovasi ini membantu mengelola risiko. Misalnya, kapal dibiayai oleh saham, dengan masing-masing, katakanlah 16 pedagang, memegang 1/16 saham. Ini meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang untuk keuntungan tak terduga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem Ekonomi Campuran di Negara India dan Filipina

    Adelia Vernanda                             (200432619220) 2.       Adilla Naura Ramadhini                (200432619223) 3.       Aldina...