Kamis, 03 Maret 2022

Sistem Ekonomi Kapitalis Di Negara Jerman & Jepang

Oleh Kelompok 2 yang beranggotakan:

1. Adnin Intan Syalsabilla            (200432619304)

2. Astria Wahyu Andini                (200432619245)

3. Atsna Himmatul Aliyah            (200432619219)

4. Amanda Indah Ramadany         (200432619221)

5. Andy Muhamad Emrizal           (200432619326)           

6. Bariq Athallah                           (200432619337)

 

 Sistem Ekonomi Kapitalisme di Negara Jerman
 


 Sebelum membicarakan kapitalisme di Jerman perlu kita tahu bahwa Jerman sekarang ini telah terkenal dengan berbagai produk otomotifnya. Banyak industri yang berkembang di negara Jerman. Setiap industri tersebut memiliki berbagai karakteristiknya sendiri. Sama halnya dengan negara Inggris, negara Jerman juga menerapkan ideologi kapitalisme campuran.Dengan adanya penggunaan dari ideologi ini, maka negara Jerman juga turut menerapkan tarif pajak yang kompetitif bagi industri yang ada di negaranya. Hanya saja, bagi setiap warga negara tarif pajak yang tinggi disertai dengan banyak keuntungan yang ada. Berikut merupakan penjelasan kami mengenai sistem ekonomi kapitalisme yang diterapkan oleh Jerman, kita mulai dari sejarah nya dulu ya.

Sejarah Sistem Ekonomi Kapitalisme di Jerman 

Pada akhir Perang Dunia II, infrastruktur ekonomi Jerman Barat maupun Jerman Timur  hancur total. Kehancuran infrastruktur dan perusahaan sebagai akibat dari perang dan masuknya beberapa juta pengungsi menyebabkan kelaparan, kemiskinan, pengangguran dan pesimisme di antara penduduk. Jerman Barat memulai program rekonstruksinya dengan dukungan keuangan yang diberikan oleh Marshall Plan dan dipandu oleh prinsip-prinsip ekonomi Menteri Ekonomi Ludwig Erhard (sebagai tokoh keajaiban ekonomi) yang menganut sistem Social market capitalism yang telah unggul dalam kemajuan ekonomi selama tahun 1950-an dan 1960-an.  

Sedangkan di Jerman Timur, fasilitas ekonomi yang tersisa dibongkar oleh pasukan pendudukan Soviet sebagai salah satu langkah pertama dari rencana reparasi perang. Negara ini tertanam dalam sistem ekonomi komando yang mana Pemerintah Jerman Timur mengekang rakyat untuk bersuara dan ikut campur dalam urusan ekonomi sehingga menyebabkan Jerman Timur jauh tertinggal dalam hal standar hidup, dengan polusi industri yang sangat tinggi.

Penerapan sistem ekonomi kapitalis Jerman Barat merupakan salah satu negatra yang sukses secara internasional dan lebih terbuka ke pasar dunia daripada Jepang dan AS, terbukti pada tahun 1980 perekonomian Jerman Barat didukung oleh sektor ekspor sebesasar 11,9 % dan telah mengungguli Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

Karena adanya ketimpangan ekonomi antara kedua tersebut yang mana keadaan ekonomi Jerman Timur yang lebih miskin daripada Jerman Barat menjadi pemicu pembelotan yang ditandai dengan peristiwa runtuhnya tembok Berlin.


Sehingga terdapat penyatuan antara,Jerman Barat dan Jerman Timur yang mana Jerman Timur bergabung dengan Jerman Barat pada tahun 1990

Penyatuan kembali Negara Jerman membawa dampak pada beberapa bidang. Pengaruh reunifikasi Jerman bagi kehidupan sosial global pada tahun 1990 adalah meningkatnya angka pengangguran. Hal itu disebabkan oleh biaya persatuan ulang yang sangat tinggi hingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi Jerman tersendat. Walaupun Jerman Barat berusaha melakukan investasi besar-besaran, banyak industri di Jerman Timur yang hancur dan terpaksa tutup.

 Dua bulan setelah proses reunifikasi, dilangsungkan pemilu di seluruh Jerman untuk yang pertama kali sejak 1932. Pemilu tersebut dimenangkan oleh koalisi Liberal-Kapitalis, dengan Helmut Kohl sebagai pemimpinnya. Dengan kemenangan ini, ideologi Liberal Kapitalis secara resmi mengakhiri ideologi komunis Jerman yang mana diikuti dengan menerapkan Social market capitalism yang dipelopori oleh Jerman Barat dan diatur oleh lembaga sosial nasional yang khusus dibuat untuk meningkatkan daya saing internasional pada upah, ketimpangan pendapatan dan rendahnya standar hidup.

 Sistem ekonomi kapitalisme di Jerman adalah sistem heterogen yang berpusat di sekitar dua sistem industri regional.Yang pertama adalah tatanan industri terdesentralisasi yang terdiri dari produsen kecil dan menengah yang sangat terspesialisasi dan sejumlah lembaga pendukung ekstra perusahaan yang berasal dari abad ketujuh belas dan kedelapan belas ketika daerah memiliki hubungan properti, dan struktur politik lebih menyukai pemegang properti kecil yang secara bersamaan terlibat dalam pertanian dan kegiatan industri kecil. Yang kedua dan yang lebih baru adalah tatanan Industri autarki (abad kesembilan belas) yang didominasi oleh perusahaan skala besar yang terintegrasi secara vertikal dengan ikatan dengan bank universal. 

 Ciri-ciri institusional yang unik dari kapitalisme Jerman adalah, satu, undang-undang yang disahkan pada tahun 1884 yang mewajibkan perusahaan saham gabungan untuk memiliki dua tingkat manajemen - dewan manajemen dan dewan pengawas, dan dua, universitas yang telah memberikan kontribusi besar pada pengembangan usaha industri.Sementara ekonomi politik nasional selama abad kesembilan belas mengakomodasi kedua tatanan industri melalui sistem otonomi lokal, itu tidak seragam. Pengaturan kelembagaan untuk dua tatanan industri itu berbeda, satu mengandalkan lembaga lokal dan yang lainnya mengharapkan lembaga tingkat nasional untuk melindungi perusahaan melalui lingkungan hukum, ekonomi dan politik yang menguntungkan

 

Pengendalian Sistem Ekonomi Kapitalisme di Jerman

    Dibandingkan dengan ekonomi kapitalis besar lainnya, Jerman telah didukung oleh sistem pengendalian yang dikerahkan oleh kerangka kelembagaan perekonomian jerman, yang mana dilakukan sebagai berikut:

  • Pasar politik diatur dan dilembagakan secara sosial dan dianggap sebagai ciptaan dari kebijakan publik yang dikerahkan untuk melayani tujuan masyarakat. Rezim persaingan pascaperang sangat ketat, menghasilkan konsentrasi industri yang relatif rendah disebagian besar sektor. Pasar kompetitif hidup berdampingan dengan negara yang intervensi politik dan regulasi sosial sering mengganggu hasil distributive pasar. Hal tersebut mencerminkan sejarah pasar yang terfragmentasi sehingga memberikan sedikit ruang untuk produksi masal.
  • Perusahaan adalah institusi sosial bukan hanya jaringan kontrak pribadi atau milik pemegang saham mereka. Pasar modal dan tenaga kerja di perusahaan besar jerman memungkinkan untuk berpartisipasi langsung dalam operasi sehari-hari perusahaan. Pasar modal jerman bukanlah untuk dikendalikan, karena banyak perusahaan menjadi milik pribadi. Perusahaan membiayai diri mereka sendiri melalui ekuitas daripadi melalui kredit bank jangka panjang.
  • Jerman pasca perang bukanlah negara atau laissez faire, tetapi dapat digambarkan sebagai enabling state. Untuk intervensi secara langsung dalam perekonomian dibatasi oleh kedaulatan dan pembatasan konstitusional yang kuat pada diskresi pemerintah. Pembatasan kedaulatan dilakukan oleh mayoritas politik tingkat nasional dan otoritas independent sejumlah negara. Sedangkan pembatasan konstitusional tidak ada campur tangan pemerintah dalam mengatur upah dan kondisi kerja.
  • Kerja sama teroganisir yang luas di antara para pesaing dan suatu kelompok dengan mengaktifkan secara asosiasi public, yang kemungkinan menjadi ciri khas ekonomi politik. Asosiasi yang melakukan fungsi kuasi publik biasanya melakukan kegiatan, seperti keanggotaan wajib dan membantu mengatasi masalah free rider. Asosiasi yang diaktifkan secara publik mengatur pasar yang dilembagakan dalam berbagai cara. Jerman asosiasi bisnis, yang dilarang oleh hukum untuk beroperasi sebagai kartel, mengubah harga menjadi kualitas persaingan dengan mempromosikan spesialisasi produk dan menetapkan serta menegakkan standar kualitas tinggi.

 Perencanaan Sistem Ekonomi Kapitalis di Jerman

Pasaca perang dunia II Jerman melakukan beberapa strategi agar perekonomiannya kembali bangkit kareana adanya reunifikasi atau penggabungan jerman yang mana telah membabitkan angka pengangguran yang tinggi. Berikut merupakan perencanaan sistem kapitalis yang telah dilakukan Jerman untuk memperbaiki perekonomiannya yaitu setelah perang dunia kedua, dua kekuatan berbeda yaitu sosial demokrasi dan kristen demokrasi, tradisionalisme dan modernisme, liberalism dan sosialisme, serta modal dan tenaga kerja yang mencerminkan sejarah kapitalisme liberal. 
 
Apabila ingin merubah jerman baru menjadi ekonomi pasar kapitalis harus menerima kebangkitan status pekerja dan serikat pekerja jerman dibangun kembali setelah perang untuk menyatukan gerakan sosialis dan katolik yang sebelumnya pecah. Hasilnya adalah ekonomi pasar kapitalis yang akan tetap terorganisir dan diatur oleh berbagai macam institusi

Keberhasilan Sistem Ekonomi Kapitalis di Jerman

  • Jerman menawarkan model kapitalisme alternatif yang berada di antara tipe pasar Anglo-Amerika yang tidak terkendali dan Negara Pembangunan Jepang. Dalam memahami konsep ekonomi pasar sosial, para pemimpin Jerman pascaperang melembagakan versi pasar yang dimodifikasi dengan mencerminkan tanggung jawab sosial. Di satu sisi, kebutuhan untuk mempertahankan kekuatan negara, dan, di sisi lain, prospek kerjasama yang efektif antara tenaga kerja dan modal.
  • Menolak pasar kompetitif Amerika, model kapitalisme koperasi Jerman melembagakan seperangkat institusi sosial yang didorong oleh negara yang mencakup asosiasi industri, bank dan sistem pemerintahan berdasarkan kodeterminasi dan dewan pekerja. Hubungan kerja sama antara negara, bisnis, dan tenaga kerja seperti itu cukup berbeda dari model Anglo-Amerika atau model Pembangunan Negara Jepang.
  • Dalam mendukung pandangan historis yang mengakui konteks sosial dalam perkembangan kapitalisme industri, ketahanan ekonomi Jerman adalah bukti kuat. Guncangan minyak tahun 1970-an, resesi berulang tahun 1980-an, penyatuan tahun 1990 dan perubahan Uni Eropa tampaknya mudah diserap oleh Jerman sambil mempertahankan posisinya sebagai aktor yang kuat di kawasan maupun dunia. 
  • Jerman merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Eropa. Negara ini memiliki PDB (Pendapatan Domestik Bruto) terbesar nomor 4 dunia, dan Pendapatan Nasional Bruto pada 2008
     
     
    Sistem Ekonomi Kapitalisme di Negara Jepang  
     

          Jepang merupakan salah satu negara kapitalis yang berhasil mengembangkan ideologi kapitalis dengan secara konsisten bahkan menjadi salah satu negara kapitalis berpengaruh di dunia berkat kapitalisme yang berorientasi pada jati diri bangsanya atau lebih dikenal dengan "Modern State Capitalism"

Perkembangan Sistem Kapitalisme di Jepang

            Di jepang, selama abad kesembilan belas dan awal abad kedua puluh, alat utama perkembangan kapitalisme adalah koalisi elit politik dan elit ekonomi. Kapitalisme Jepang bukanlah ciptaan (creation) dari kelas pedagang. Beberapa pedagang berperan dalam koalisi elit tersebut. Kapitalisme Jepang bukan pula ciptaan para petani meskipun para petani benar-benar mengubah hasil produksi dan daya kerja secara drastis (Hamiton 2006). Dibandingkan dengan kasus China, kapitalisme Jepang merupakan kreasi ekonomi politik, dari sistem yang saling memperkuat antara satu sama lain dalam kuasa-kuasa pemerintahan dan hak-hak istimewa elit ekonomi. Dalam masa yang relatif singkat, orang-orang Jepang mampu mengubah produk kerajinan dengan skala kecil menjadi produk industri dengan skala besar, dari pabrik-pabrik kecil menjadi hirarki korporasi birokratis yang membentuk jaringan-jaringan konglomerasi.

Konstitusi yang Berlaku di Jepang

          Konstitusi (Undang-Undang Dasar) Jepang yang mulai berlaku pada tahun 1947, didasarkan pada tiga prinsip : kedaulatan rakyat, hormat terhadap hak-hak asasi manusia, dan penolakan perang. Konstitusi juga menetapkan kemandirian tiga badan pemerintahan - badan legislatif (Diet atau Parlemen), badan eksekutif (kabinet), dan badan yudikatif (pengadilan). Diet, yaitu parlemen nasional Jepang, adalah badan tertinggi dari kekuasaan negara, dan satu-satunya badan negara pembuat undang-undang dari negara. Diet terdiri dari Majelis Rendah dengan 480 kursi dan Majelis Tinggi dengan 242 kursi. Semua rakyat Jepang dapat memberikan suaranya dalam pemilihan setelah mencapai usia 20 tahun.

Sistem Pemeritahan di Jepang

        Jepang menganut sistem pemerintahan parlementer seperti Inggris dan Kanada. Berbeda dengan rakyat Amerika atau Prancis, rakyat Jepang tidak memilih presiden secara langsung. Para anggota Diet memilih perdana menteri dari antara mereka sendiri. Perdana menteri membentuk dan memimpin kabinet menteri negara. Kabinet, dalam menjalankan kekuasaan eksekutif, bertanggung-jawab terhadap Diet.

           Kekuasaan yudikatif terletak di tangan Mahkamah Agung dan pengadilan-pengadilan yang lebih rendah, seperti pengadilan tinggi, pengadilan distrik, dan pengadilan sumir. Mahkamah Agung terdiri dari Ketua Mahkamah Agung, dan 14 Hakim lainnya, semuanya ditunjuk oleh kabinet. Kebanyakan kasus ditangani oleh pengadilan distrik yang bersangkutan. Juga ada pengadilan sumir, yang menangani kasus seperti pelanggaran lalu-lintas, dll.

                      


            Di Jepang terdapat 47 pemerintah daerah tingkat prefektur (semacam propinsi) dan lebih dari 3300 pemerintah daerah pada tingkat bawah. Tanggung-jawab mereka meliputi : pengadaan pendidikan, kesejahteraan, dan pelayanan lain serta pembangunan dan pemeliharaan prasarana, termasuk utilitas. Dengan berbagai kegiatan administratif yang dilakukannya, terjadi kontak erat antara mereka dan penduduk setempat. Para kepala pemerintahan daerah serta anggota parlemen daerah dipilih oleh rakyat setempat melalui pemilihan.

Ekonomi dan Industri di Jepang

            Dilihat dari sudut ekonomi, Jepang merupakan salah satu negara yang paling maju di dunia. GDP (produk domestik bruto, yaitu nilai semua barang dan jasa yang dihasilkan di Jepang dalam setahun) adalah kedua tertinggi di dunia, dan merk-merk Jepang seperti Toyota, Sony, Fujifilm, dan Panasonic terkenal di seluruh dunia.

Ekspor dan Impor di Jepang

        Industri manufaktur adalah salah satu kekuatan Jepang, tapi negara ini miskin akan sumber daya alam. Pola umum yang dijalankannya adalah sebagai berikut: Perusahaan-perusahaan Jepang mengimpor bahan-bahan mentah, lalu mengolah dan membuatnya sebagai barang jadi, yang dijual di dalam negeri atau diekspor.

        Salah satu bidang yang memberi harapan bagi pertumbuhan ekonomi Jepang adalah perobotan, di mana teknologi Jepang memimpin dunia. ASIMO, robot humanoid (berbentuk seperti manusia) dikembangkan oleh Honda, dapat berjalan dengan dua kaki dan berbicara bahasa manusia. Di masa dekat ini, robot akan aktif dalam berbagai bidang dan mungkin hidup berdampingan dengan manusia, seperti dalam film-film fiksi sains.

 
Pertanian di Jepang

        Produk utama pertanian Jepang adalah beras, dan kebanyakan beras yang dimakan di Jepang dihasilkan di dalam negeri. Dibandingkan dengan jumlah penduduknya, tanah yang dapat digarap sangat sedikit sehingga tidak dapat menghasilkan gandum, kedelai, atau tanaman panen lainnya dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduknya.

        Kenyataannya, tingkat swa-sembada pangan Jepang adalah salah satu yang terendah di antara semua negara industri. Ini berarti Jepang harus mengimpor pangan yang dibutuhkannya dari luar negeri dalam persentase tinggi. Akan tetapi, Jepang mempunyai sumber laut yang berlimpah. Ikan merupakan bagian utama dari makanan sehari-hari di Jepang, dan industri perikanan Jepang sangat aktif.

Transportasi di Jepang

         Sistem transportasi Jepang sangat berkembang, dengan jaringan jalan dan rel kereta-api mencakup hampir setiap bagian wilayah Jepang, bersama dengan layanan angkutan udara dan laut yang luas. Shinkansen, atau disebut sebagai kereta-listrik super-cepat, adalah kereta-listrik ekspres yang berjalan dengan kecepatan maksimal 250 hingga 300 km per jam. Jaringan Shinkansen mempunyai lima rute yang menyebar dari Tokyo dan Osaka. Selama ini belum pernah terjadi kecelakaan operasional yang fatal sehingga Shinkansen dianggap merupakan sistem kereta-api berkecepatan tinggi yang paling aman di dunia.

          Selain Shinkansen, Jepang mempunyai jaringan kereta reguler. Banyak kota besar di Jepang juga mempunyai jalur subway (kereta bawah-tanah). Sistem subway di ibu kota Tokyo yang mempunyai lebih dari 12 jalur yang mencakup jalur ratusan kilometer, dianggap merupakan yang terbaik di dunia, dan terus berkembang. Layanan angkutan kereta bagi para komuter seperti ini dipergunakan oleh jutaan orang setiap hari untuk pergi ke dan pulang dari tempat kerja, atau sekolah. Beraneka macam kereta Jepang termasyur karena kebersihannya dan ketepatan waktunya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem Ekonomi Campuran di Negara India dan Filipina

    Adelia Vernanda                             (200432619220) 2.       Adilla Naura Ramadhini                (200432619223) 3.       Aldina...