Jumat, 04 Maret 2022

Sistem Ekonomi Kapitalisme di Negara Swiss dan Amerika

 

Co – Writer Blog From Group 1 (Offering J - UM)

- Ahmad Saif Ali Addhuhriy Hafidz (200432619350)
- Alvinnokha Ramadhani Darmanto (200432619283)
- Alwinda Novianingtyas Suryono (200432619306)
- Amanda Rosalia Margono (200432619229)
- Asy Rojab Retno Puji Rahayu (200432619303)
- Subal Yudhapati P (190331622823)


PENGERTIAN SISTEM EKONOMI

  • Gilarso (1992: 486) : Menurut pendapat Gilarso, pengertian sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para produse, konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
  • Gregory Grossman dan M. Manu : Menurut Gregory Grossman dan M. Manu, pengertian sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi. 
  • McEachern : Pengertian sistem ekonomi menurut McEachern adalah seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana , dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
  • Secara Umum : sistem ekonomi adalah cara atau strategi suatu bangsa atau negara dalam mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran masyarakatnya.
  • Sistem ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk menjawab persoalan-persoalanekonomi untuk mewujudkan tujuan nasional suatu negara (Dumairy, 1966).

PENGERTIAN KAPITALISME

Sistem ekonomi liberal (kapitalisme) disebut juga sistem ekonomi pasar bebas atau sistem ekonomi laissez faire.Sistem ekonomi liberal adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

Sistem ekonomi liberal-kapitalisme adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor produksi. 

Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalisme

  • Swasta/masyarakat diberikan banyak kebebasan dalam melakukan kegiatan perekonomian (diatur oleh pasar).
  • Memiliki kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
  • Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi atas semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
  • Adanya pengakuan yang luas terhadap hak pribadi
  • Praktek perekonomian digerakan oleh motif keuntungan (profile motife)

AMERIKA SERIKAT

Dalam hal sistem perekonomian, Amerika merupakan negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis modern. Sistem ekonomi ini diperkuat dengan pembangunan infrastruktur yang baik dan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya. Tidak heran jika Amerika Serikat merupakan negara yang bukan hanya memiliki kekuatan dalam bidang ekonomi, tapi juga pendidikan, teknologi, hingga militer. Dengan segala yang dimilikinya itulah, Amerika Serikat menjadi negara adidaya yang sangat berpengaruh bagi negara-negara di seluruh dunia.

Negara yang aktif terlibat dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II ini memang memiliki pengaruh yang kuat bagi dunia, terutama dalam bidang politik dan ekonomi. United State Of Amerika atau yang biasa disebut dengan Amerika Serikat ini memiliki kekuatan ekonomi yang besar sejak akhir Perang Dunia II. Bahkan, mata uang dollar merupakan mata uang yang dijadikan sebagai acuan untuk negara-negara seluruh dunia. Kemajuan perekonomian Amerika Serikat tidak lepas dari sumber daya alam yang melimpah serta pengolahan sumber daya manusia yang dioptimalkan dengan baik. Selain itu, pemerintah juga mengembangkan infrastruktur dengan baik. Sebagai negara produsen terbesar, Amerika Serikat pun memiliki produktivitas yang tinggi.

Hampir semua negara menjalin kerja sama dengan Amerika, baik dalam hal ekonomi, militer, hingga pendidikan. Amerika Serikat merupakan dewan tetap keamanan PBB dan anggota OECD yang merupakan organisasi kerja sama yang bergerak dalam bidang ekonomi. Kekuatan militer negara ini juga sangat kuat dengan didukung oleh perkembangan teknologi persenjataan yang sangat maju, kuat, dan modern. Tak heran jika Amerika Serikat memang selalu bertengger di jajaran daftar negara dengan perekonomian dan kemakmuran yang maju. Negara yang terletak di benua Amerika bagian utara ini dikenal sebagai negara maju bukan hanya dari perekonomiannya, tapi juga pendidikan hingga budayanya. Universitas-universitas terkemuka di dunia juga merupakan universitas Amerika Serikat dengan pendidikan yang berkualitas. Salah satunya yang terkenal adalah Universitas Harvard di Massachusetts. Bahkan, produk-produk budaya di Amerika juga menjadi salah satu yang paling diminati di dunia, sebut saja film-film Hollywood yang berkualitas dan musik-musik pop yang melegenda.

Sejarah Perkonomian Amerika

Pembentukan koloni di Amerika Serikat dimulai dengan merapatnya kapal Mayflower dari Inggris. Pada masa itu terjadi migrasi kaum Puritan dari Inggris ke Eropa dan Amerika. Pencetus ide migrasi ke Amerika adalah William Laud. Kaum Puritan tersebut mendirikan koloni di New England yang disebut dengan ‘the holy commonwealth’, dan koloni tersebut berkembang pesat. Pada tahun 1640 kaum Puritan di New England telah mendirikan 35 gereja.

The Cambridge Platform (1648) menandai dominasi kaum Puritan dalam segi kehidupan di New England. Perkembangan Puritanism diperlambat dengan ekspansi oleh New England (pembukaan beberapa koloni baru di New England). Masyarakat koloni baru tersebut makin beragam dan memiliki corak yang resourceful, secular (sekuler), dan mampu bertahan dalam lingkungan yang sulit. Pada tahun 1692, sebuah piagam di Massachusetts menyatakan tentang perubahan dari theocratic menjadi political, secular state dan hak pilih dikeluarkan dari kualifikasi keagamaan. Beberapa tokoh Puritanism di New England antara lain Thomas Hooker, John Cotton, Roger Williams, Increase Mather, dan Cotton Mather.

Pada abad ke-17, pengaruh politik Puritanism mulai menghilang. Akan tetapi, karakteristik dan kemampuan masyarakat Puritan tetap melekat dan berpengaruh dalam masyarakat Amerika. Beberapa karaskteristik kaum Puritan yang mampu mendorong kesuksesan ekonomi adalah, antara lain, kepercayaan diri (self reliance), hemat (frugality), industri dan energi. Karakteristik tersebut nantinya akan berpengaruh pada kehidupan sosial-ekonomi modern. Minat tinggi kaum Puritan terhadap masalah pendidikan merupakan hal yang penting dalam perkembangan Amerika Serikat, serta ide kaum Puritan tentang perkumpulan demokrasi gereja menjadi cikal bakal perkembangan demokrasi modern.

Perkembangan Ekonomi Amerika Serikat

Sebagai negara paling maju di dunia, perekonomian di Amerika Serikat mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Hal ini didukung oleh infrastruktur yang baik dan juga pengolahan sumber daya alam serta sumber daya manusia yang baik. Kemajuan perekonomian di Amerika Serikat berpengaruh pada tingkat kemakmuran masyarakat, budaya, hingga pengaruhnya bagi seluruh dunia. Namun, perekonomian Amerika Serikat juga mengalami krisis baru-baru ini.

Amerika Serikat menerapkan sistem ekonomi kapitalis campuran yang didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, infrastruktur yang dikembangkan dengan baik, dan produktivitas yang tinggi. Menurut International Monetary Fund (IMF), PDB AS adalah $15,1 triliun, atau sekitar 22% dari produk dunia bruto, dan dengan nilai pertukaran pasar hampir 19% dari total produk dunia bruto menurut keseimbangan kemampuan berbelanja (KKB).

Amerika Serikat adalah importir barang terbesar pertama dan eksportir terbesar kedua di dunia, meskipun ekspor per kapita nya masih agak rendah. Pada tahun 2009, sektor swasta diperkirakan menyumbangkan 86,4% bagi perekonomian nasional, diikuti oleh perekonomian pemerintah federal sebesar 4,3% dan perekonomian negara bagian dan pemerintah daerah (termasuk transfer federal) sebesar 9,3%. Perekonomian AS tergolong ke dalam perekonomian pasca-industri; sektor jasa menyumbangkan sekitar 67,8% bagi total PDB. Meskipun demikian, AS masih dianggap sebagai kekuatan industri utama di dunia.

Pada tahun 2010, total defisit perdagangan Amerika Serikat adalah $635 biliun. Pada 2010, minyak adalah komoditas impor terbesar, sedangkan alat transportasi adalah komoditas ekspor terbesar Amerika Serikat. Pada 2011, Bank Dunia menempatkan AS di peringkat teratas negara-negara di dunia dari segi kemudahan dalam merekrut dan memecat tenaga kerja.

Pada tahun 2012 - 2019 perekonomian Amerika Serikat mengalami kenaikan secara konstan. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mengalami kontraksi dalam hingga 32,9% pada kuartal II-2020 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Angka itu merupakan yang terburuk sepanjang sejarah, sekaligus membawa AS ke jurang resesi. Penurunan tajam ini dikarenakan terpuruknya konsumsi rumah tangga, padahal kontribusinya terhadap PDB mencapai 67%. Tingginya jumlah pengangguran juga turut menyebabkan pelemahan ekonomi AS.

Pada tahun 2021 perekonomian Amerika Serikat menunjukkan pemulihan yang impresif. Data dari pemerintah AS menunjukkan rilis kedua produk domestik bruto (PDB) kuartal IV-2021 direvisi naik menjadi 7% dari rilis awal 6,9%. Dengan revisi tersebut, sepanjang 2021 PDB Amerika Serikat tercatat melesat 5,7%, menjadi yang tertinggi sejak tahun 1984. Bangkitnya negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut tentunya mengerek pertumbuhan ekonomi negara lainnya termasuk Indonesia. Kenaikan PDB Amerika di tahun 2021 membuat ekspor ke negara adidaya juga melonjak. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor ke Amerika Serikat melesat 38,4% di tahun 2021 dari tahun sebelumnya, dengan nilai US$ 25,77 miliar.

Perencanaan dan Pengendalian Sistem Ekonomi di Amerika Serikat

Amerika Serikat menggunakan perencanaan ekonomi selama Perang Dunia Pertama. Pemerintah Federal menambahkan sistem harga dengan alokasi sumber daya terpusat dan membentuk sejumlah lembaga baru untuk mengarahkan sektor ekonomi penting, khususnya Badan Pangan, Badan Bahan Bakar, Badan Kereta Api, dan Dewan Industri Perang. Selama Perang Dunia Kedua, ekonomi AS mengalami pertumbuhan yang mengejutkan di bawah sistem perencanaan yang serupa. Pada periode setelah perang, pemerintah AS menggunakan langkah-langkah seperti Program Stabilisasi Ekonomi untuk secara langsung ikut campur dalam perekonomian untuk mengendalikan harga, upah, dan lainnya dalam berbagai sektor ekonomi.

Sejak dimulainya Perang Dingin sampai sekarang, Pemerintah Federal Amerika Serikat melakukan sejumlah investasi dan pendanaan dalam penelitian dan pengembangan (Litbang), terutama melalui Departemen Pertahanan. Pemerintah melaksanakan 50% litbang di Amerika Serikat, dengan sektor publik milik negara mengembangkan sebagian besar teknologi yang kemudian menjadi dasar ekonomi sektor swasta. Sebagai hasilnya, Noam Chomsky telah merujuk model ekonomi Amerika Serikat sebagai bentuk Kapitalisme Negara. Contohnya termasuk teknologi laser, internet, teknologi nano, telekomunikasi dan komputer. Sebagian besar penelitian mendasar dan komersialisasi hilir dibiayai oleh sektor publik. Termasuk penelitian di bidang lain, seperti kesehatan dan energi, dengan 75% dari sebagian besar obat-obatan inovatif dibiayai melalui Institusi Kesehatan Nasional.

Keberhasilan Kapitalisme di Amerika Serikat

Sistem ekonomi ini terbukti  telah berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan pendapatan domestik bruto, mengurangi tingkat pengangguran, sampai pada tingginya tingkat pertumbuhan investasi. Ini dapat dilihat dari peringkat 500 perusahaan terbesar di dunia, 133 perusahaan diantaranya berkantor pusat di Amerika sehingga ini semakin mengukuhkan Amerika sebagai negara produsen terbesar di dunia walaupun sebagian besar kegiatan ekonomi diklasifikasikan sebagai jasa.

Dari data yang ada menyebutkan bahwa ekonomi Amerika merupakan ekonomi terbesar di dunia sejak tahun 1890. Walaupun beberapa kali dihantam permasalahan ekonomi yang serius, terbukti Amerika mampu melalui berbagai macam krisis ekonomi yang melanda negeri Paman Sam tersebut. Tingkat pertumbuhan ekonomi Amerika meningkat rata - rata 3,8% hingga tahun 1973. Sampai akhirnya setelah tahun 1973 tingkat pertumbuhan ekonomi berjalan dengan lambat dan stagnan, rata - rata 2,7% sehingga mengakibatkan kenaikan tingkat pendapatan per tahun hanya mencapai 0,3 %. Hal utama mengapa ekonomi Amerika berkembang dengan begitu pesat adalah karena pemerintah Amerika memberi kebebasan kepada perusahaan swasta untuk mengambil keputusan - keputusan penting  yang berhubungan dengan rakyat banyak. Data terakhir menyebutkan bahwa hingga saat ini di Amerika terdapat 29,6 Juta perusahaan kecil, 30% jutawan dunia, 40% orang dengan kekayaan dalam satuan Trilyun dunia, serta 133 perusahaan yang termasuk dalam daftar 500 perusahaan besar di dunia

SWISS

Swiss adalah sebuah negara dengan luas wilayah menengah yang berada di kawasan Eropa Barat. Swiss merupakan negara yang terkurung oleh daratan dimana ia berbatasan langsung dengan Jerman di sebelah utara, Perancis di sebelah barat, Italia di bagian selatan, serta Austria dan Liechtenstein di bagian timur. Wilayah negara Swiss terbentang diantara 3 dataran tinggi, secara geografis dibagi antara Alpen, Dataran Tinggi Tengah dan Jura, yang mencakup wilayah seluas 41.825 km2 dengan wilayah Alpen menduduki sebagian besar wilayah. Jumlah penduduk Swiss berkisar 7,8 juta jiwa, dan lebih banyak berkonsentrasi di dataran tinggi, dimana kota terbesar dapat ditemukan. Di antara mereka adalah dua kota global dan pusat-pusat ekonomi Zurich dan Jenewa. 

Perkembangan Ekonomi Swiss

Swiss dikenal sebagai salah satu negara dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tertinggi dengan nilai mencapai 650,8 miliar US dolar, dan menempatkan Swiss sebagai negara urutan ke-20 dengan PDB terbesar didunia. Pendapatan per – kapita Swiss mencapai nilai 80.950 USD, jauh melebihi pendapatan rata -rata negara anggota G-7. Nilai pendapatan per-kapita tersebut menempatkan Swiss sebagai negara ke-6 dengan nilai pendapatan perkapita tertinggi di dunia Zurich dan Jenewa memiliki masing-masing telah digolongkan sebagai kota dengan kualitas tertinggi kedua dan ketiga kehidupan di dunia. Pada tahun 2010, Forum Ekonomi Dunia menganggap Swiss sebagai negara didunia yang paling kompetitif (Thomas White Internasional, 2014).

Pencapaian yang diraih saat ini adalah hasil dari perjuangan panjang yang dilakukan Swiss. Keadaan Swiss yang dikatakan sebagai negara maju dan memiliki kesejahteraan tinggi saat ini akan sangat berbeda saat kita melihat Swiss pada abad ke-18. Awalnya Swiss merupakan sebuah negara kecil yang sangat miskin tanpa sumber daya yang memadai bahkan untuk masyarakat-nya sendiri. Terbatas-nya teknologi yang ada saat itu serta kondisi geografi Swiss menyebabkan sulitnya aktivitas bertani maupun bercocok tanam. Swiss juga merupakan negara yang berbatasan langsung dengan 3 negara yaitu Jerman, Italia dan Perancis, sehingga Swiss diliputi dengan berbagai paham serta mendapat pengaruh ekternal yang beragam, hal ini membawa dampak terhadap keadaan internal Swiss dan berujung dengan konflik internal, hal ini berdampak terhadap kondusifitas pelaksanaan perekonomian (Weder, 2009). Ketiga negara tersebut membawa paham dan idealisme yang berbeda ke daratan Swiss. Meskipun hingga akhir abad ke-18 atau tepatnya pada tahun 1798 Swiss berada dibawah okupasi Perancis, tetapi sebagai negara landlocked Swiss kerap mendapat intervensi dari Italia dan Jerman yang notabene-nya juga berbatasan langsung dengan Swiss. Intervensi yang dilakukan Jerman dan Italia merupakan upaya melakukan ekspansi melalui penyebaran paham yang dianut oleh mereka. Hal inilah yang menjadi faktor pemicu terjadinya konflik internal dalam wilayah Swiss yang saat itu masih terbentuk dari berbagai kanton. Keadaan ini serta kondisi alam Swiss menjadi faktor – faktor yang menghambat pertumbuhan Swiss dan menempatkan Swiss menjadi negara yang terpuruk. Swiss bahkan sempat dijuluki sebagai “The Sick-Men in Europe” panggilan ini mereferensikan keadaan Swiss yang sangat memprihatinkan, jauh berbeda dengan keadaan negara – negara Eropa lainnya. Saat sebagian besar negara – negara Eropa lainnya tengah disibukkan upaya meningkatkan kesejahteraan negara-nya, Swiss masih dihadapkan dengan problematika dasar pembentukan negara. Para ahli ekonomi yang mencoba mengkaji perkembangan per-ekonomian Swiss tidak dapat mengatakan secara pasti bagaimana per-ekonomian Swiss mulai berkembang, tetapi banyak pendapat yang mengatakan bahwa akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 merupakan periode penting bagi perkembangan ekonomi Swiss. Akhir abad ke-18 tepatnya pada tahun 1798 saat Perancis meng-okupasi Swiss, hasil hasil pertanian diperjual belikan dan lahan pertanian rakyat diambil alih oleh Perancis.

Peristiwa ini mengakibatkan banyak masyarakat pedesaan yang sebelumnya bekerja di sektor agrikultur beralih profesi menjadi pekerja rumahan, sebagian besar pekerja berada di sektor tekstil dan produsen Jam, dimana wirausahawan berperan untuk menyediakan alat dan bahan – bahan mentah yang nanti-nya digunakan para pekerja untuk melakukan produksi dari rumah mereka. Aktivitas ini menuntun meningkatnya kegiatan produksi dan diakhir abad ke-18 Swiss menjadi negara dengan angka produksi tertinggi di daratan Eropa (Thomas White Internasional, 2014). 

Pada awal abad ke-19, tepatnya pasca berakhirnya pemerintahan Napoleon pada tahun 1813 penduduk Swiss menunjukkan secara jelas bahwa tradisi melakukan perdagangan telah mengakar ditengah – tengah masyarkat. The Swiss Diet “Tagsatzung” atau majelis yang terdiri dari delegasi cantonal, memutuskan untuk memperkenalkan moderat tarif federal pertama keseluruh wilayah negara, dimana model ini memberikan perlindungan bagi industri – industri lokal dari kompetisi dengan produk – produk asing yang lebih murah. Regulasi yang ditetapkan The Swiss Diet ini segera mendapat perlawanan dari beberapa pihak. Industri tekstil Swiss Timur merasa diri mereka mampu terjun dalam persaingan tanpa adanya proteksi dalam bentuk tarif ini, Sebagian masyarakat membentuk pergerakan untuk melakukan protes terhadap regulasi ini, dimana akhirnya regulasi ini dihapuskan pada bulan kedelapan pasca regulasi ini diterapkan. Segala bentuk proteksi yang dilakukan pemerintah mendapat penolakan yang luar biasa dari masyarakat.

Pada masa itu, sikap yang ditunjukkan Swiss sangat berbeda dengan negara – negara Eropa yang berada di sekitarnya. Pada paruh pertama dari abad ke-19, Swiss mendapat julukan “Free Trade Island” hal ini merujuk pada tinggi-nya arus perdagangan bebas yang dilakukan Swiss, sedangkan disisi lain Swiss dihimpit oleh negara – negara yang menerapkan kebijakan tariff yang tinggi untuk memproteksi pasar domestik dari negara mereka masing – masing seperti Inggris, Jerman, Perancis dan Austria. 

Faktanya Swiss terjebak kepada tradisi mereka untuk melakukan perdagangan bebas dimana hal ini sudah ditunjukkan pada abad ke-18. Sebagai dampak dari adanya proteksi perdagangan yang dilakukan sebagian besar negara – negara Eropa, beberapa industri Swiss mulai melakukan perdagangan keluar wilayah Eropa dimana pada masa itu perdagangan dilakukan melalui jalur laut. Kondisi pasar Eropa yang kurang kondusif karena kebijakan proteksi yang diterapkan sebagian besar negara Eropa, mendorong Swiss melakukan perdagangan dengan berbagai negara diluar wilayah Eropa, hal ini sekaligus menjadi jalan untuk Swiss melakukan ekspansi ke pasar dunia untuk produk-produk mereka. Dengan melakukan perdagangan melalui jalur maritim, industri tekstil Swiss membuka basis baru untuk mempertahankan eksistensi mereka. Tidak hanya industri tekstil, industri – industri lainnya yang berasal dari Swiss juga mulai melakukan perdagangan keluar daratan Eropa.

Di Awal abad ke-19, meningkatnya angka ekspor yang dilakukan industri – industri Swiss menarik perhatian “Gerakan Perdagangan Bebas Inggris (English Free Trade Movement)”, terutama karena peningkatan ekspor yang terjadi berjalan tanpa adanya promosi yang dilakukan pihak pemerintah Swiss, terlebih lagi perdagangan bebas sukses dijalankan sebelum hal tersebut dibentuk sebagai teori ekonomi maupun program politik dalam platform Eropa. Pemerintah Inggris kemudian mengirimkan komisi ke Swiss untuk melakukan observasi dan membuat laporan bagi pihak pemerintah. Di Dalam laporan tersebut komisi utusan Inggris menjelaskan bahwa “Dua juta masyarakat Swiss, dalam kondisi terburuk dibandingkan dengan penduduk dari negara – negara lain berhasil menunjukkan kebebasan dalam perdagangan sebagai sistem politik mereka”. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa Swiss dapat dikatakan sebagai negara dengan tingkat industrialisasi tertinggi di wilayah benua Eropa jika dilihat dari tingginya nilai perdagangan bebas yang mereka lakukan.

Kemajuan yang dibuat Swiss merupakan hal signifikan, Swiss yang awalnya hanya wilayah yang kurang mendapat perhatian negara lain, wilayah yang secara penuh tidak memiliki perlindungan namun mampu membuka jalan dan menembus pasar dunia walaupun mereka memiliki akses keluar yang sulit karena berbatasan langsung dengan negara-negara besar lainnya. Sebagai tambahan seorang ahli ekonomi asal Jerman, Emminghaus pada tahun 1860 membuat sebuah tulisan yang kemungkinan besar direferensikan kepada Swiss. Dalam karya-nya ia menuliskan bahwa besar atau kecilnya wilayah suatu negara tidak mempengaruhi hubungan perdagangan negara tersebut.

Di Pertengahan abad ke-19 terjadi perubahan besar di daratan Eropa dibawah kepemimpinan dari Inggris dan Perancis. Secara praktis seluruh daratan Eropa menjadi area Free Trade dengan pembentukan sistem kontrak. Kontrak ini membawa pengaruh positif bagi ekspor yang dilakukan industri Swiss, hal ini mendorong terjadinya peningkatan penjualan produk kepada negara-negara tetangga Swiss. Dampak dari peristiwa ini membawa Swiss pada ekspansi perdagangan yang lebih luas serta peningkatan kesejahteraan bagi Swiss. Bersama Inggris dan Belanda, Swiss menjadi negara salah satu dengan orientasi ekspor tertinggi di dunia. Eropa, termasuk juga Swiss mengalami perkembangan serta mendapat pengalaman praksis yang lebih baik dalam sektor perekonomian.

Tidak hanya dalam sektor industri, pada periode akhir abad ke-19 terjadi pula perubahan besar pada sektor agrikultur. Pihak konfederasi mulai memberikan perlindungan pada kaum petani dari arus produk asing. Terutama setelah pembukaan terowongan Gotthard pada tahun 1881, sekelompok besar pedagang 27 sereal dari luar negeri dan Rusia tiba di Swiss dan hal ini menyebabkan krisis dan perubahan struktur dalam sektor agrikultur. Ide ini semakin menguat saat terjadinya perang dunia pertama dan kedua, hingga saat ini kebijakan agrikultur tetap dipertahankan oleh Swiss .

Pada periode antara 1914 dan 1945 semangat perdagangan bebas yang sebelumnya telah dianut bangsa Eropa berada pada posisi yang menyedihkan. Keinginan untuk menciptakan konsep Emas sebagai nilai tukar yang telah dibangun dan membawa stabilitas pada abad ke-19 tidak dapat direalisasikan karena adanya kebijakan tersebut. Kondisi ini membawa pengaruh negatif bagi Swiss, hal ini ditunjukkan merosotnya nilai ekspor pada periode 1920-an dan 1930-an, sejumlah besar masyarakat kehilangan pekerjaan, terlebih lagi industri tekstil Swiss yang menuntun Swiss pada peningkatan kesejahteraan rakyat Swiss terpukul keras dan ikut anjlok seiring memburuknya kondisi ini. Apa yang tersisa hanyalah semangat 28 kewirausahaan yang tertanam pada rakyat Swiss.

Meski begitu, dikatakan sikap netral Swiss pada masa Perang Dunia pertama dan Perang Dunia ke-II yang ditunjukkan oleh absennya Swiss dari kedua perang dunia ini memberikan dampak positif bagi Swiss jika dibandingkan dengan negara negara lain. Meskipun keadaan perang saat itu mempengaruhi keadaan perekonomian Swiss dan menyebabkan penurunan bagi perekonomian Swiss, namun banyak ahli ekonomi mengatakan bahwa keputusan Swiss untuk absen dari keterlibatan Swiss dalam kedua Perang Dunia berdampak positif pada pada stabilitas serta tingkat nilai tukar Swiss terhadap negara negara lain kedepannya. Pasca berakhirnya Perang Dunia ke-II, Swiss dihadapkan dengan tantangan baru dunia ekonomi.

Keadaan Ekonomi Swiss

Meskipun kelangkaan sumber daya alam, ekonomi Swiss adalah salah satu yang paling maju dan makmur di dunia. Pendapatan per kapita hampir yang tertinggi di dunia, seperti juga upah. Selama sebagian besar tahun 1990-an, ekonomi Swiss adalah yang terlemah di Eropa Barat, dengan pertumbuhan PDB tahunan rata-rata 0% antara tahun 1991 dan 1997. Namun, pemulihan ekonomi yang dimulai pada paruh kedua tahun 1997, terus mendapatkan momentum. Tahun 2000 mencatat pertumbuhan PDB terkuat dalam satu dekade sebesar 3,0% secara riil. Karena terkait erat dengan ekonomi Eropa Barat dan Amerika Serikat, Swiss tidak dapat lepas dari perlambatan yang dialami negara-negara ini. Pada tahun 2001 tingkat pertumbuhan telah turun dari tingkat tertinggi yang dialami tahun sebelumnya, dan ekonomi diperkirakan akan tumbuh sekitar 1,6%.

Stagnasi ekonomi yang dialami dari tahun 1991 hingga 1997 berdampak besar pada pasar tenaga kerja. Selama periode ini, 255.000 pekerjaan (dikumpulkan sebagai setara pekerjaan penuh waktu) hilang. Namun, yang mengejutkan sebagian besar peramal, situasi pengangguran meningkat secara dramatis dari tingkat 5,7% pada Februari 1997 (tertinggi dalam beberapa dekade) menjadi 1,6% pada Juni 2001. Sejak itu pengangguran sedikit meningkat menjadi 2,6% pada Januari 2002.

Perdagangan telah menjadi kunci kemakmuran di Swiss. Negara ini bergantung pada pasar ekspor untuk menghasilkan pendapatan sementara bergantung pada impor untuk bahan mentah dan untuk memperluas jangkauan barang dan jasa yang tersedia di negara tersebut. Swiss memiliki kebijakan perdagangan dan investasi liberal dan kebijakan fiskal konservatif. Sistem hukum Swiss sangat berkembang, hukum komersial didefinisikan dengan baik, dan hukum serta kebijakan yang kuat melindungi investasi. Franc Swiss adalah salah satu mata uang paling sehat di dunia, dan negara ini dikenal dengan standar layanan perbankan dan keuangannya yang tinggi.

Tenaga kerja yang sangat terampil dan termotivasi, undang-undang yang mempromosikan fleksibilitas tenaga kerja, dan perjanjian perundingan bersama antara serikat pekerja dan asosiasi pengusaha tidak banyak menimbulkan gejolak perburuhan. Sektor mesin, logam, elektronik, dan bahan kimia terkenal di dunia karena presisi dan kualitasnya. Bersama-sama mereka menyumbang lebih dari setengah pendapatan ekspor Swiss. Di bidang pertanian, Swiss memiliki sekitar 60% swasembada dan mengimpor sekitar $5 miliar produk pertanian setiap tahun. Petani Swiss adalah salah satu kelompok produsen yang paling dilindungi dan disubsidi di dunia. Pangsa AS dari pasar impor pertanian Swiss saat ini cukup kecil, tetapi penerapan aturan Organisasi Perdagangan Dunia secara bertahap akan memperbaiki situasi.

Pariwisata, perbankan, teknik, dan asuransi adalah sektor ekonomi yang signifikan dan sangat mempengaruhi kebijakan ekonomi negara. Perusahaan perdagangan Swiss memiliki keahlian pemasaran yang unik di banyak bagian dunia, termasuk Eropa Timur, Timur Jauh, Afrika, dan Timur Tengah. Swiss tidak hanya memiliki infrastruktur pariwisata yang sangat maju (menjadikannya pasar yang baik untuk peralatan dan layanan terkait pariwisata), Swiss juga merupakan pelancong yang pemberani. Pada basis per kapita, lebih banyak turis mengunjungi Amerika Serikat dari Swiss daripada dari negara lain. Pariwisata adalah ekspor AS terpenting ke Swiss (menghasilkan hampir $2 miliar). Pada tahun 2000, lebih dari 400.000 orang Swiss pergi ke Amerika Serikat--dan sebagian besar itu bukan kunjungan pertama mereka.

Menurut Swiss National Bank (SNB), surplus transaksi berjalan Swiss meningkat sebesar $4,4 miliar menjadi $31,2 miliar pada tahun 2000 (7,4 miliar menjadi 52,4 miliar franc Swiss), setara dengan 12,9% dari PDB—persentase tertinggi di antara negara-negara OECD. Ini merupakan peningkatan 16,5% dari angka tahun 1999 sebesar $26,8 miliar (45,0 miliar franc Swiss), atau 11,6% dari PDB. Secara nilai, ekspor barang naik 10,6% dan impor 13,4%. Neraca perdagangan menunjukkan defisit sederhana sebesar $1,25 miliar (2,1 miliar franc Swiss). Surplus dari jasa meningkat sebesar $1,7 miliar menjadi $13,5 miliar (2,8 miliar menjadi 22,6 miliar franc Swiss). Pendapatan investasi dari luar negeri naik $5,2 miliar menjadi $28,0 miliar (8,8 miliar menjadi 47,1 miliar franc Swiss), karena peningkatan laba bersih pada portofolio dan investasi langsung asing.

Uni Eropa (UE) adalah mitra dagang terbesar Swiss, dan hambatan ekonomi dan perdagangan di antara mereka minimal. Menyusul penolakan pemilih Swiss terhadap Perjanjian Wilayah Ekonomi Eropa pada tahun 1992, Pemerintah Swiss mengarahkan pandangannya untuk merundingkan perjanjian sektoral bilateral dengan UE. Setelah lebih dari 4 tahun negosiasi, kesepakatan yang mencakup tujuh sektor (penelitian, pengadaan publik, hambatan teknis untuk perdagangan, pertanian, penerbangan sipil, transportasi darat, dan pergerakan bebas orang) dicapai pada akhir tahun 1998. Parlemen secara resmi mengesahkan apa yang disebut "Bilateral" pada tahun 1999, dan rakyat Swiss menyetujuinya dalam sebuah referendum pada Mei 2000. Perjanjian tersebut, yang harus diratifikasi oleh Parlemen Eropa serta legislatif di semua 15 negara anggota Uni Eropa.

Data ekonomi swiss pada tahun 2020

  • Swiss memiliki PDB per kapita tertinggi kedua di dunia (USD 86.850 pada tahun 2020 berdasarkan statistik IMF).
  • Sekitar 74% dari PDB Swiss dihasilkan oleh sektor jasa dan 25% oleh industri. Sektor pertanian memberikan kontribusi kurang dari 1%.
  • UE adalah mitra dagang utama Swiss. Sekitar 66% impor Swiss berasal dari UE, sementara 43% ekspor Swiss ke negara-negara UE.
  • Sebagian besar bisnis Swiss (lebih dari 99%) adalah UKM yang mempekerjakan kurang dari 250 staf.
  • Swiss telah mempertahankan tingkat utang publik yang rendah dibandingkan dengan negara lain bahkan selama krisis COVID-19. Pada awal tahun 2021, utang pemerintah bruto (sebelum dikurangi aset keuangan) mencapai sekitar CHF 100 miliar, mewakili 15% dari PDB.  
  • Swiss memiliki tarif PPN terendah di Eropa. PPN terutang atas sebagian besar barang dan jasa. Tarif yang dikurangi sebesar 3,7% dikenakan untuk layanan akomodasi, sedangkan tarif PPN 2,5% berlaku untuk kebutuhan dasar dan barang sehari-hari lainnya.

Perencanaan dan Pengendalian Sistem Ekonomi di Swiss

Pada paruh pertama dari abad ke-19, Swiss 24 mendapat julukan “Free Trade Island” hal ini merujuk pada tinggi-nya arus perdagangan bebas yang dilakukan Swiss, sedangkan disisi lain Swiss dihimpit oleh negara – negara yang menerapkan kebijakan tariff yang tinggi untuk memproteksi pasar domestik dari negara mereka masing – masing seperti Inggris, Jerman, Perancis dan Austria.

Diawal abad ke-19, meningkatnya angka ekspor yang dilakukan industri – industri Swiss menarik perhatian “Gerakan Perdagangan Bebas Inggris (English Free Trade Movement)”, terutama karerna peningkatan ekspor yang terjadi berjalan tanpa adanya promosi yang dilakukan pihak pemerintah Swiss, terlebih lagi perdagangan bebas sukses dijalankan sebelum hal tersebut dibentuk sebagai teori ekonomi maupun program politik dalam platform Eropa. Dipertengahan abad ke-19 terjadi perubahan besar di daratan Eropa dibawah kepemimpinan dari Inggris dan Perancis. Secara praksis seluruh daratan Eropa menjadi area Free Trade dengan pembentukan sistem kontrak. Kontrak ini membawa pengaruh positif bagi ekspor yang dilakukan industri Swiss, hal ini mendorong terjadinya peningkatan penjualan produk kepada negara-negara tetangga Swiss.

Konsep pemikiran Free Trade sempat memudar dari kepentingan negara saat terjadinya Perang Dunia pertama. Banyak negara yang mulai menjadikan imperialisme sebagai strategi untuk melakukan ekspansi kekuasaan dan meningkatkan kesejahteraan. Kebijakan Trade Barrier dibentuk oleh beberapa negara. Pasca berakhirnya Perang Dunia ke-II, Swiss dihadapkan dengan tantangan baru dunia ekonomi. Semangat untuk melakukan perdagangan bebas dibangkitkan kembali. Tetapi kali ini timbul keinginan untuk mengajukan kerangka perdagangan bebas kepada konvensi internasional dan pengawasan-nya kepada institusi supranasional.

Keberhasilan Kapitalisme di Swiss

Kapitalis pada intinya, Swiss mengenakan pajak yang lebih ringan pada individu, konsumen, dan perusahaan daripada yang dilakukan negara-negara Skandinavia. Pada tahun 2018 tarif pajak penghasilan tertingginya adalah yang terendah di Eropa Barat sebesar 36 persen, jauh di bawah rata-rata Skandinavia sebesar 52 persen. Pengeluaran pemerintah mencapai sepertiga dari produk domestik bruto, dibandingkan dengan setengahnya di Skandinavia. Dan Swiss lebih terbuka untuk perdagangan, dengan pangsa ekspor global sekitar dua kali lipat dari ekonomi Skandinavia mana pun.

Pemerintah yang ramping dan perbatasan terbuka telah membantu menjadikan negara pegunungan yang terkurung daratan ini menjadi inkubator yang tidak mungkin bagi perusahaan-perusahaan yang kompetitif secara global. Untuk membangun kekayaan, suatu negara perlu membuat barang-barang kaya, dan peringkat MIT negara-negara berdasarkan kompleksitas produk yang mereka ekspor menempatkan Swiss di urutan kedua di belakang Jepang , jauh di depan negara-negara Skandinavia, yang peringkat rata-ratanya adalah 15.

Swiss unggul di hampir semua industri besar selain minyak, seringkali dengan menargetkan ceruk khusus, seperti biotek dan teknik. Negara ini adalah rumah bagi 13 dari 100 perusahaan Eropa teratas, lebih dari dua kali lipat dari gabungan tiga negara Skandinavia. Dan sebagian besar perusahaan Swiss terkemuka mengerdilkan rekan-rekan Skandinavia. Nestlé, dengan nilai pasar saham $320 miliar, 15 kali lebih besar dari saingan terdekatnya di Skandinavia.

Meskipun perusahaan multinasional besar terkonsentrasi di kota-kota besar, ekonomi Swiss sama terdesentralisasinya dengan sistem politiknya. Dari Zurich ke Jenewa baru-baru ini, semakin banyaknya ekspor ikonik Swiss yang juga berasal dari provinsinya seperti pisau Swiss Army dari Schwyz, jam tangan dari Bern, anak anjing St. Bernard dari celah gunung di Valais, keju, dan cokelat dari Fribourg. Perusahaan kecil menopang perekonomian, menyumbang dua dari setiap tiga pekerjaan. Hanya satu dari tujuh orang Swiss yang bekerja untuk pemerintah, sekitar setengah dari rata-rata orang Skandinavia.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem Ekonomi Campuran di Negara India dan Filipina

    Adelia Vernanda                             (200432619220) 2.       Adilla Naura Ramadhini                (200432619223) 3.       Aldina...