Oleh Kelompok 2 yang beranggotakan:
1. Adnin Intan Syalsabilla (200432619304)
2. Astria Wahyu Andini (200432619245)
3. Atsna Himmatul Aliyah (200432619219)
4. Amanda Indah Ramadany (200432619221)
5. Andy Muhamad Emrizal (200432619326)
6. Bariq Athallah (200432619337)
SISTEM EKONOMI SOSIALIS NEGARA VIETNAM
- Orang kaya, negara kuat, masyarakat adil, demokratis, dan beradab;
- Dimiliki oleh rakyat;
- Ada tingkat pembangunan ekonomi yang tinggi, berdasarkan kekuatan produksi modern dan hubungan produksi sejalan dengan tingkat perkembangan kekuatan produksi;
- Adanya budaya yang maju dan identitas bangsa yang kuat;
- Rakyat dibebaskan dari penindasan, ketidakadilan, kehidupan yang kaya, kebebasan, kebahagiaan, pembangunan yang menyeluruh;
- Suku bangsa dalam masyarakat Vietnam adalah sama, bersatu, dan saling mendukung untuk maju;
- Ada negara sosialisme yang sah yang milik rakyat, diciptakan oleh rakyat, untuk rakyat di bawah pimpinan Partai Komunis;
- Memiliki hubungan persahabatan dan kerjasama dengan orang-orang dari semua negara di dunia
- Pertanian dan Perkebunan,vietnam tergolong sebagai negara agraris dan hasil utama yang diperoleh pertanian negara tersebut adalah padi. Penanaman padi di Vietnam biasanya dilakukan di beberapa daerah seperti delta sungai merah dan delta sungai Mekong .Hasil utama pertanian Vietnam adalah padi. Hasil perkebunannya yang utama adalah tebu, teh, dan kopi
- Peternakan dan perikanan ,hasil ternak berupa unggas, babi, sapi, kerbau dan kambing.Hasil-hasil budidaya belum banyak diekspor sehingga hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Daerah yang menjadi pusat perikanan adalah Teluk Tonkin. Daerah penangkapan ikan yang lain berada di Laut Cina Selatan,danau, sungai, dan terusan
- Perdagangan,komoditas ekspor utama Vietnam masih didominasi oleh pertanian, perkebunan, dan hasil tambang yang meliputi beras, karet, kopra, aneka kayu, minyak bumi, dan bijih besi. Sedangkan impor utama adalah bahan bakar, besi, baja, pupuk, obat-obatan, dan bahan kimia
- Pertambangan,hasil tambang utama antara lain bijih besi, fosfat, emas, dan batu bara.
- Industri,hanoi sekarang merupakan pusat industri dengan pabrik mesin dan rekayasa (keteknikan), pengolahan bahan makan,serta sejumlah industri kecil.Haiphong dijadikan sebagai pusat utama pabrik kapal,semen,gelas,porselin,dan tekstil.Thai-Nguyen menjadi lokasi pabrik baja dan besi.Viet-Tri menjadi lokasi pabrik kertas dan bahan-bahan kimia.Vinh menjadi lokasi pabrik yang menghasilkan produk-produk keteknikan
- Faktor faktor produksi dikuasai oleh pemerintah/negara
- Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana.
- Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi.
- Qatar memutuskan keluar dari OPEC
Meskipun telah menjadi negara anggota OPEC selama 60 tahun, terhitung pa 1 Januari 2018 Qatar sudah tidak lagi menjadi negara OPEC. Meskipun Qatar sebelumnya menjadi anggota OPEC, Qatar merupakan negara yang memproduksi minyak yang lebih kecil daripada negara-negara yang lain, yang ditunjukkan pada grafik dibawah ini:
Qatar Investment Authority dibentuk khusus hanya untuk membeli banyak barang di seluruh dunia, yang digunakan untuk mengamankan harga minyak. Sebagian besar investasi QIA dilakukan di luar negeri dalam berbagai instrumen keuangan seperti ekuitas, kredit dan sekuritas pendapatan tetap, ekuitas swasta, dan real estat. Dana tersebut memiliki perusahaan real estat bernama Qatar Diar. Perusahaan ini memiliki saham di perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia, termasuk Barclays, Volkswagen Group, dan Porche.
3. Qatar mengembangkan sektor perekonomian dengan membuka Qatar Science & Technology Park (QSTP) yang bertujuan untuk mewadahi pengembangan usaha yang berasal dari Qatar maupun luar negeri yang berfokus pada teknologi.
QSTP adalah zona bebas di Qatar, yang didasari dengan visi menjadi pusat internasional untuk penelitian, inovasi dan kewirausahaan terapan yang diakui. Fungsi utama QSTP adalah pusat pengembangan eknologi dan bukan hanya sebatas untuk pengembangan bisnis semata.
4. Negara Qatar tidak mengenakan pajak penghasilan (PPh) orang pribadi, pajak atas dividen, dan pajak pertambahan nilai (PPN). Sebagai instrument kebijakan fiskalnya karena Qatar bertumpu pada cadangan gas dan minyak sebagai sumber pendapatanya. Meski demikian, warga Qatar harus tetap menyetorkan 5% dari penghasilan mereka sebagai jaminan sosial. Otoritas pajak Qatar juga menetapkan tarif standar untuk perusahaan sebesar 10%. Namun, khusus untuk perusahaan yang bergerak di sektor migas akan dikenakan tarif PPh badan sebesar 35%.
5. Terdapat Program Qatar Charity
“Qatar
Charity” merupakan lembaga yang bergerak untuk memberika bantuan pada enam
bidang kemanusiaan (tempat tinggal, tanggap darurat medis, bantuan makanan,
WASH
dan
bantuan keuangan) dan tujuh bidang pengembangan (kesehatan, pendidikan, WASH,
keamanan pangan, pemberdayaan, keuangan, perumahan dan perawatan sosial. Dan
dana yang didapat dari lembaga “Qatar Carity” berasal dari zakat yang diberikan
penduduk didalamnya juga dilengkapi dengan 3 jenis zakat yaitu zakat emas,
zakat hewan ternak (unta), dan zakat persediaan
Pada
tanggal 5 Juni 2017, negara- negara Teluk yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan
Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dan melakukan embargo ekonomi terhadap
Qatar dengan menutup perdagangan, rute darat, udara dan laut menuju Qatar.
Tertutupnya akses tersebut berpotensi membuat perekonomian Qatar terganggu
karena diperkirakan 40% dari total impor Qatar berasal dari rute tersebut terutama
rute darat dengan Arab Saudi. Pada saat awal pengumuman blokade, Qatar sempat
mengalami kesulitan dalam memenihi kebutuhan pokok negaranya, namun dapat
teratasi karena adanya bantuan dari Oman, Iran dan Turki. Berikut merupakan
peta embargo Qatar dari Negara Teluk yang mana membuktikan bahwa Qatar
terisolasi dari negara tetangganya:
Adapaun kebijakan yang diambil pemerintah Qatar untuk menghadapi krisis diplomasi:
- Kebijakan segi ketahanan pangan
Saat terjadi pem – blokade an ini, Qatar menjadi kehilangan beberapa impor makanan utamnya. Untuk mengatasi hal ini, Qatar membuat kebijakan untuk mendukung sektor ekonomi local dalam membangun dan mengembangkan kehadiran produk local di pasar dan menjadikan peluang baru untuk kerjasama dan bisnis.
2. Qatar menghapuskan persyaratan visa untuk 80 negara.
Pada tanggal 9 Agustus 2017, kementrian perindustrian qatar, Qatar Tourism Authority (QTA) dan Qatar Airways mengumumkan bahwa Qatar akan mengizinkan masuk bebas visa bagi warga 80 negara yang segera berlaku. Langkah itu ditunjukan untuk mengingatkan jumlah pariwisata dalam jangka pendek untuk membantu mengimbangi kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh blockade oleh empat negara Arab.
3. Qatar memberlakukan kepemilikan 100 % bagi investor asing.
Menteri Perekonomian dan Perdagangan Qatar Syekh Ahmad bin Jasim bin Muhammadats-Tsani mengatakan seratus persen investasi asing itu berlaku di semua sektor ekonomi. Dia menambahkan rancangan undang-undang untuk memajukan perekonomian Qatar dan menambah kepercayaan pemodal asing terhadap negara Arab Teluk ini.
4. Qatar meluncurkan strategi pembangunan nasional.
Blockade yang diberlakukan di Qatar telah membuktikan visi ke depan yang bijaksana dari kepemimpinan bijaksana negara yang telah meluncurkan Qatar National Vision 2030 bertujuan mengubah Qatar menjadi sebuah negara maju pada tahun 2030.
5. Melarang produk dari arab Saudi, Bahrain, mesir dan uni emirat arab.
Qatar telah melarang produk yang diimpor dari empat negara tetangga Arab yang telah memberlakukan embargo regional terhadap negara tersebut. Semua diperuntukan untuk melindungi keamanan konsumen di negara Qatar dan untuk memerangi perdagangan barang yang tidak pantas.
Selain kaya akan minyak, Qatar juga memiliki penerbangan yang namanya sudah mendunia yaitu Qatar Airways. Penerbangan komersial tersebut terkena dampaknya yang memaksa Qatar untuk membatalkan sekitar 80 penerbangan sehari. Namun, Qatar menemukan solusi dengan menemukan menemukan jalur udara baru yaitu dengan melewati Iran, Turki, Kuwait dan Israel. Berikut merupakan jalur penerbangan sebelum dan sesudah adanya krisis diplomasi Qatar.
Blockade yang
diberlakukan di Qatar telah membuktikan visi ke depan yang bijaksana dari
kepemimpinan bijaksana negara yang telah meluncurkan Qatar National Vision
2030. Qatar National Vision 2030 bertujuan mengubah Qatar menjadi sebuah negara
maju yang mampu mempertahankan negaranya sendiri dan menyediakan standar hidup
yang tinggi untuk semua orangnya untuk generasi yang akan datang.
Melalui Qatar National
Vision (QNV) 2030, Qatar elah menetapkan visi jangka panjang untuk membangun ekonomi
yang tidak hanya bergantung pada hidrokarbon atau impor makanan dari negara lain,
namun juga untuk mengatasi ketahanannya sendiri dari tantangan masa depan.
Beberapa tantangan utama yang dibahas dalam QNV 2030 adalah modernisasi dan
pelestarian tradisi Qatari di dunia global, menyeimbangkan kebutuhan generasi
ini dengan masa depan, mengelola pertumbuhan dan ekspansi yang tidak terkendali
melalui keberlanjutan. Jalan yang dipilih dari perkembangan Qatar dalam kaitannya
dengan angkatan kerja ekspatriat dan pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial
dan pengelolaan
Visi Nasional Qatar
Bertumpu pada Empat Pilar :
·
Pilar Pertama - Perkembangan Manusia
Qatar
sangat bergantung pada sumber daya minyak dan gasnya. , Qatar membangun sistem
pendidikan dan kesehatan, serta peningkatan partisipasi angkatan kerja yang
efektif. Hal ini dilakukan karena Qatar , Qatar membangun sistem pendidikan dan
kesehatan, serta peningkatan partisipasi angkatan kerja yang efektif. Hal ini
dilakukan karena Qatar
·
Pilar Kedua - Pembangunan Sosial
Qatar
akan berupaya membangun berbasis masyarakat yang aman, terjamin, dan stabil.
Negara akan mempromosikan toleransi, dan keterbukaan terhadap budaya lain dalam
konteks Arab dan Identitas Islam.
·
Pilar Ketiga - Pembangunan Ekonomi
Disini
Qatar melakukan Manajemen Ekonomi yang Baik guna pemeliharaan cadangan
strategis minyak dan gas untuk jangka panjang agar kebutuhan terpenuhi keamanan
nasional dan pembangunan berkelanjutan tercipta
·
Pilar Keempat - Pembangunan
Lingkungan
Pilar
lingkungan sangat penting karena Qatar dipaksa untuk berurusan dengan masalah
lingkungan lokal, seperti polusi, kekurangan air bersih, degredasi lingkungan
dan pemanasan global. Namun semua itu harus seimbang dan sejalan dengan kebutuhan
ekonomi, pertumbuhan serta perkembangan sosial.
Titik balik Qatar adalah melalui sumber daya minyak bumi yang dimilikinya. Dengan adanya sumber daya tersebut, kondisi perekonomian Qatar semakin berkembang dan angka kemiskinan menjadi semakin sedikit. Setelah mulai merasakan dampak dari melimpahnya hasil produksi minyak, pendapatan tersebut mulai dialokasikan untuk pembangunan sekolah, rumah sakit, jalan, dan lain-lain. Oleh karena itu, pendapatan utama Qatar berasal dari ekspor minyak dan gas alam, bahkan cadangan minyak Qatar diperkirakan mencapai 15 miliar barel (2,4 km3). Penerimaan dari minyak dan gas membuat pendapatan per kapita rata-rata negara mencapai lebih dari US$100.000, jauh melampaui Amerika Serikat atau Inggris. Pemerintaan tersebut memungkinkan pemerintah menggratiskan biaya pendidikan, kesehatan, air dan listrik serta bantuan perumahan untuk rakyat. Selain itu, pemerintah juga melakukan ekspansi bisnis dan investasi di luar negeri.
Kemajuan ekonomi Qatar semakin tampak Ketika PDB per kapita Qatar berada di peringkat 4 dunia menurut data IMF di tahun 2016. Qatar lebih mengandalkan tenaga kerja asing untuk pertumbuhan ekonominya, bahkan sampai pada taraf pekerja migran mencapai 86% populasi penduduk dan 94% angkatan kerja. Negara Qatar hampir tidak menerapkan pajak, namun otoritas negara berencana untuk menerapkan pada makanan siap saji dan barang mewah. Pajak ini akan diimplementasikan pada barang yang membahayakan tubuh, seperti makanan siap saji, rokok, dan minuman ringan. Selain itu, dengan tidak menerapkan pajak penghasilan, Qatar adalah salah satu negara dengan tingkat pajak terendah di dunia dan tingkat pengangguran Juni 2013 adalah 0,1%.
Qatar memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar paritas daya beli (PP) mencapai 132.886 dollar AS. Di mana angka tersebut jauh di atas Indonesia yang hanya memiliki PDB atas PPP sebesar 13.998 dollar AS. Bahkan pada 2019 cadangan minyak Qatar mencapai 25,2 miliyar barrel berdasarkan data yang dirilid BP Statistical Review of World Energt 2020. Sedangkan cadangan gas yang dimiliki Qatar menjadi salah satu terbesar di dunia yaitu sebesar 24,7 triliun meter kubik. Di bawah ini merupakan pertumbuhan Gross Domestic Produk (GDP) riil dan GDP nominal QATAR :
Pertumbuhan GDP riil Qatar sebesar 4,8% year-on-year (yoy) pada kuartal kedua 2015. Pertumbuhan GDP didorong oleh sektor non hidrokarbon, di mana nilai bruto riil sektor non tambang dan penggalian tumbuh sebesar 9,1%. Hal ini diperkuat oleh kenaikan terutama di sektor kontruksi, perdagangan, perhotelan, dan keuangan. Sementara itu, nilai bruto riil sektor pertembangan dan penggalian dengan pangsa 50,50% dari GDP menunjukkan kenaikan tahunan 0,9%. Inflasi mencapai 1,5% yoy pada triwulan ke 3 2015, dipengaruhi oleh kenaikan harga 2,1% dan 2,5%. Peningkatan ini diimbangi oleh penurunan 3,6% pada sub indeks rekreasi dan budaya. Inflasi diperkirakan akan meningkat setelah pemulihan harga pangan internasional tahun 2016 dan harga minyak yang lebih tinggi tahun 2017. Di sisi penawaran, indeks harga produsen turun sebesar 37,4% karena penurunan tajam harga minyak mentah dan gas alam selama tahun 2014.
Untuk neraca perdagangan Qatar menjadi sebesar 48,0% menjadi surplus $30,19 miliar pada akhir 2015 akibat penurunan ekspor dan peningkatan impor. Penurunan harga minyak menurunkan komponen terbesar dari total ekspor, hidrokarbon sebesar 37,53% menyebabkan penurunan ekspor sebesar 35,25%. Dari sisi fiskal, Qatar mengalami deficit akibat peningkatan pengeluaran pemerintah dan penurunan pendapatan. Pendapatan turun secara signifikan karena penurunan harga minyak akibat menurunkan penerimaan hidrokarbon. Di bawah ini ada gambar yang menunjukkan GDP per kapita negara Qatar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar