Senin, 28 Maret 2022

Sistem Ekonomi Sosialis di Negara Laos dan Portugal


Disusun Oleh :

- Ahmad Saif Ali Addhuhriy Hafidz (200432619350)

- Alvinnokha Ramadhani Darmanto (200432619283)

- Alwinda Novianingtyas Suryono (200432619306)

- Amanda Rosalia Margono         (200432619229)

- Asy Rojab Retno Puji Rahayu         (200432619303)

- Subal Yudhapati Purbaningrat         (190331622823)


  1. Laos






  1. Sejarah dan perkembangan

Geografi:

Laos adalah sebuah Negara Republik yang dikelilingi oleh daratan dan terletak di bagian utara Semenanjung Indochina. Bentang alam negara Laos bagian utara cukup luas, menyempit di bagian tengah, dan melebar kembali di bagian selatan. Bagian dalam Semenanjung Indochina memiliki topografi yang bergunung - gunung dengan hutan - hutan lebat. Laos memiliki barisan pegunungan lipatan yang membujur dari utara ke selatan, yaitu lereng barat Pegunungan Annam, Plato Bolovens, dan daerah lembah Sungai Mekong. Gunung Phou Bia merupakan gunung tertinggi di wilayah Negara Laos dengan tinggi 2.820 meter. Negara ini adalah satu-satunya Negara di kawasan Asia Tenggara yang tidak memiliki pantai. Luas wilayahnya sekitar 236.800 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 6,6 juta jiwa. Negara Laos Secara astronomis, wilayah Laos terletak antara 14°LU – 22°LU dan antara 100°BT – 108°BT. Luas total wilayah ini mencakup 236,800 km2 dan 2% dari wilayah tersebut adalah berupa perairan. Berdasarkan letak astronomisnya, Laos beriklim tropis dengan suhu rata-rata tahunan antara 26 C-28 C. curah hujan rata-rata a1.500 – 2.500 mm per tahun. Laos memiliki 3 musim. Musim hujan pada bulan Juni-Oktober akibat pengaruh angin musim barat daya. Musim kemarau yang sejuk terjadi pada bulan – Februari karena pengaruh angin musim timur. Pada bulan Maret – Mei terjadi musim pancaroba yang kering. 


Sejarah:

Selama abad ke-18 tiga negara Laos, yang terus-menerus berselisih, berusaha mempertahankan kemerdekaan mereka dari kerajaan Myanmar dan Siam, yang keduanya bersaing untuk menguasai segmen barat benua Asia Tenggara. Perpecahan melemahkan kerajaan Laos dan tak terhindarkan menyebabkan mereka menjadi mangsa Siam.

Vien Chan, yang telah memihak Myanmar, diserbu , dianeksasi, dan dijadikan negara tunduk pada Siam . Luang Prabang, yang telah mendukung Siam, diserbu oleh Myanmar , yang memaksakan kekuasaannya sampai digantikan oleh Siam pada tahun 1778. Di selatan, Champassak, yang telah mendukung pemberontakan Myanmar melawan Siam, juga diserbu. dan berubah menjadi ketergantungan Siam. Masing-masing kerajaan Laos ini ditempatkan di bawah kendali seorang komisaris Siam. Vien Chan dijarah dan dihancurkan. Pada tahun 1828 Anou mencoba serangan lain tetapi sekali lagi dikalahkan. Vien Chan dijadikan provinsi Siam.

Bagi orang Siam, pencaplokan Vien Chan adalah langkah pertama menuju penciptaan sebuah kerajaan besar. Mereka selanjutnya memperluas wilayah kekuasaan mereka ke tepi timur Sungai Mekong untuk melindungi diri mereka dari ekspansi Vietnam yang akhirnya ke barat, menguasai Champassak dan Luang Prabang , dan menempatkan pasukan sejauh Cordillera Annamese. Ekspansi siam ke arah timur laut—di mana negara-negara pegunungan ditempatkan di bawah kosuzerainitas Vietnam dan Luang Prabang—memicu protes dari Prancis, yang telah mendirikan protektorat atas Vietnam. Prancis mengadakan negosiasi dengan Bangkok untuk menentukan perbatasan Siam-Vietnam dan memenangkan hak untuk mengangkat wakil konsul di Luang Prabang. Prancis tidak terlalu memperhatikan Laos sampai Jepang menginvasi daratan Asia Tenggara selama Perang Dunia II; pada tahun 1941, di bawah tekanan Jepang, pemerintah Vichy dari Prancis yang diduduki Jerman mengembalikan ke Thailand wilayah yang telah diperoleh Prancis pada tahun 1904. Pada bulan Maret 1945, Jepang mengambil kendali administratif langsung atas sisa Indochina Prancis, dan bulan berikutnya kemerdekaan Laos diproklamasikan.

Dua gerakan muncul pada saat itu. Yang pertama adalah anti-Jepang dan diwakili oleh istana Luang Prabang dan Pangeran Boun Oum dari Champassak; yang kedua adalah anti-Prancis, berlokasi di Vientiane, dan dipimpin oleh Pangeran Phetsarath Ratanavongsa. Kedua gerakan ini tetap berkonflik sampai pasukan Prancis kembali, yang pada awal 1946 memaksa para pendukung Lao Issara mengungsi ke Thailand. Prancis, dalam perjanjian sementara, mengakui otonomi internal Laos di bawah raja Luang Prabang, Sisavang Vong.Akhirnya, setelah sebuah konstitusi diumumkan dan pemilihan umum diadakan, sebuah konvensi Prancis-Laos ditandatangani pada Juli 1949 di mana Laos diberikan pemerintahan sendiri yang terbatas di dalam Uni Prancis. Namun, semua kekuatan penting tetap berada di tangan Prancis.

Meskipun banyak pemimpin Lao Issara siap bekerja dengan Prancis di bawah pengaturan baru ini, keputusan mereka ditentang oleh kelompok yang lebih radikal yang dipimpin oleh Kaysone Phomvihan dan Pangeran Souphanouvong. Di bawah kepemimpinan Souphanouvong sebuah gerakan politik baru, Pathet Lao ("Tanah Lao"), diproklamasikan (1950); itu bergabung dengan Viet Minh Vietnam dalam menentang Prancis. Pathet Lao tetap tidak berdamai ketika Prancis mengambil langkah lebih lanjut menuju pemberian kemerdekaan ke Laos pada Oktober 1953 sementara masih mempertahankan kendali atas semua masalah militer di kerajaan. Antara 1950 dan awal 1954 Pathet Lao memperoleh kekuatan di timur laut Laos, dan memiliki cengkraman kuat di dua provinsi negara itu ketika konferensi perdamaian di Jenewa mengakhiri Perang Indocina Pertama. 

Kesepakatan Jenewa tahun 1954 menandai berakhirnya kekuasaan Prancis di Asia Tenggara. Negara-negara peserta pada Konferensi Jenewa sepakat bahwa semua Laos harus berada di bawah kekuasaan pemerintah kerajaan dan tidak boleh mengalami partisi . Perjanjian tersebut, bagaimanapun, memang menyediakan dua “zona pengelompokan kembali” di provinsi-provinsi yang berdekatan dengan Vietnam Utara untuk memungkinkan pasukan Pathet Lao berkumpul. Konferensi lain di Jenewa pada Mei 1961 memuncak dalam kesepakatan pada Juli 1962 yang menyerukan negara untuk menjadi netral dan pemerintah tripartit untuk dibentuk. Pemerintah baru terdiri dari faksi dari kiri , kanan , dan netral . Sekali lagi, bagaimanapun, gencatan senjata itu singkat. Koalisi telah terpecah pada tahun 1964, dan perang yang lebih besar berpusat di Vietnam kemudian melanda Laos. Sebuah kesepakatan yang dinegosiasikan pada Januari 1973 oleh Amerika Serikat dan Vietnam Utara di Paris menyerukan gencatan senjata di masing-masing negara di daratan Asia Tenggara, tetapi hanya di Laos ada perdamaian. Pada bulan Februari, hanya sebulan setelah perjanjian tersebut, faksi-faksi Laos menandatangani Perjanjian Vientiane, yang kembali menyediakan gencatan senjata dan untuk pemerintahan koalisi lain yang terdiri dari faksi-faksi dari kiri dan kanan, yang dipimpin oleh Souvanna Phouma. Ketika kontrol politik di Vietnam mengarah ke komunis setelah kepergian Amerika dari negara itu, Pathet Lao memperoleh kekuasaan politik di Laos. Ketika komunis Vietnam berbaris ke Saigon , dan Phnom Penh, Kamboja, pasukan sayap kanan di Laos kehilangan semangat, dan sebagian besar pemimpin mereka melarikan diri, memungkinkan pengambilalihan tanpa pertumpahan darah oleh komunis Laos pada pertengahan tahun. -1975. Meskipun keluar dari kantor, Souvanna Phouma tetap menjadi penasihat rezim baru sampai kematiannya pada tahun 1984. Komunis Laos menyatakan berakhirnya monarki 600 tahun dan mendirikan Republik Demokratik Rakyat Laos (LPDR) pada bulan Desember 1975.


Kemerdekaan :

Setelah negara laos dijajah oleh jepang selama perang dunia ke-2, laos akhirnya dapat memerdekakan dirinya dengan nama kerajaan laos. Negara laos merdeka pada tahun 1945 yang pada saat itu dipimpin oleh Raja Sisavang Vong. Akibat keguncangan politik yang terjadi di negara Vietnam, membuat situasi kondisi Laos menjadi tidak stabil. Laos harus menghadapi perang Indocina untuk yang kedua kalinya dengan skala yang lebih besar dan menyebabkan terjadinya perang saudara serta mengalami beberapa kali kudeta. Pada tahun 1951, Pathet Lao sebuah gerakan komunis di Vietnam Utara dan Viet Minh menyerang pusat Kerajaan Laos, terjadilah perang sipil. Setelah dikeluarkannya perjanjian Jenewa tahun 1954 dan gencatan senjata tahun 1955, menghasilkan keputusan dua provinsi utara diberikan kepada Pathet Lao. Kemudian Kerajaan Laos mendapatkan kedaulatan penuh pada tanggal 29 Desember 1954 melalui perjanjian Paris. 

Pada tahun 1957 terjadi kesepakatan pembentukan pemerintahan bersatu antara Souphanouvong dan Pathet. Namun pada tahun 1959 perjanjian tersebut tidak berpengaruh, mereka kembali memulai konflik bersenjata lagi. Pada tahun 1975, Kaum komunis Pathet Lao menentang pemerintahan Raja Savang Vatthana. Gerakan tersebut didukung oleh Uni Soviet dan komunis Vietnam. Sedangkan di pihak pemerintahan Raja Savang Vatthana mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan Prancis. Setelah mengalami pengambilalihan kekuasaan, Kerajaan Laos kemudian berganti namanya menjadi Republik Demokratik Rakyat Laos, sampai hari ini masih bertahan. Pada tahun 1997 Laos bergabung bersama negara-negara Asia lainnya ke dalam organisasi ASEAN.


  1. Perencanaan dan Pengendaliannya

Pemerintah Laos berstrategi untuk melepaskan diri dari ketertinggalan pada tahun 2020 serta untuk memperkuat pondasi ekonomi. Hal tersebut telah tercantum dan diatur dalam National Growth and Poverty Eradication Strategy (NGPES) (GOL PDR 2003) yang sebelumnya bernama The National Proverty Eradication Programme (NPEP). NGPES adalah kerangka strategis pemerintah yang komprehensif dalam upaya secara bertahap mengurangi jumlah bantuan pembangunan resmi (ODA), sehingga dapat mengubah status negara Laos menjadi negara maju pada tahun 2020 yaitu dengan cara meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan serta mengurangi kemiskinan. Menurut UNDP, Pemerintah juga berupaya melanjutkan pertumbuhan ekonomi dengan tingkat ekuitas pada sekitar 7 persen, untuk mencapai peningkatan pendapatan perkapita penduduk multi etnis Laos sebesar tiga kali lipat pada tahun 2020.


Salah satu proyek untuk memperbaharui database jumlah kemiskinan yang disebut oleh UNDP untuk dapat mendistribusikan ekonomi dan mengatasi kemiskinan tersebut didanai oleh Swedish International Development, Bank Dunia dan ADB.Sejak awal, UNDP telah mendukung proses desentralisasi Laos melalui proyek Reformasi. Administrasi Publik (GPAR) yaitu meliputi reformasi majelis nasional, sektor hukum, reformasi prosedur dan pengelolaan keuangan pemerintah daerah.


Dalam strategi NGPES terdapat upaya reformasi administrasi untuk memperkuat pelayanan masyarakat di tingkat daerah hingga pusat berbasis masyarakat, sehingga diharapkan pelayanan publik akan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat melalui peningkatan dialog antara pemerintah pusat dan daerah, masyarakat dan organisasi sosial. Dengan demikan fungsi pemerintah dan pegawai negeri akan berlaku akuntabel, transparan dan berperilaku tidak diskriminatif. 


Kesadaran terhadap dampak ketergantungan yang disebutkan oleh Ferraro terhadap negara lain melalui GPAR tersebut sejalan dengan kritik terhadap konsep strategi ketergantungan. Konsep tersebut akan terbantahkan oleh adanya kenyataan dari kurangnya peran negara dalam usaha untuk membangun masyarakat sendiri. Seperti dalam kerangka strategis NGPES, pemerintah Laos kemudian berupaya melakukan penguatan kerangka hukum dan peraturan, menciptakan kondisi yang menguntungkan dan mekanisme untuk meningkatkan kinerja lembaga keuangan dan pengembangan pasar modal. Selain itu juga berkomitmen untuk memperkuat insentif untuk kinerja yang kuat di semua bidang. Seperti dalam menyediakan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, serta menjamin stabilitas persatuan dan penghormatan terhadap kepentingan sosial, budaya dan lingkungan masyarakat multi-etnis Laos. 


Hal tersebut mengindikatorkan perubahan konsep strategi pembangunan ekonomi ketergantungan Laos mengarah pada konsep strategi yang berwawasan ruang. Konsep tersebut menjadi usulan bagi negara berkembang untuk memperbaiki tata hubungan sosial, politik dan ekonomi kearah prinsip swadaya, partisipasi rakyat dan keadilan sosial dan lebih memperhatikan lapisan masyarakat paling bawah yang pada kenyataanya merupakan bagian terbesar dari masyarakat. Secara garis besar, strategi NGPESpemerintah Laos meliputi empat sektor utama yaitu sektor agrikultur dan hutan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan jalan desa.


  1. Keberhasilan Sistem Ekonomi Sosialis

Ekonomi di negara Laos akhir-akhir ini mengalami kenaikan, padahal pada pendataan sebelumnya negara Laos menjadi salah satu negara paling terbelakang di dunia, yaitu peringkat kesepuluh paling bawah. Selain itu pendapatan perkapita negara inipun juga sudah tidak menjadi yang tersedikit diantara Negara-negara di ASEAN (Asosiation of South East Asia Nations), hal ini bias terjadi karena usaha keras yang di lakukan oleh pemerintah negara ini. Beras, jagung, katun, opium, jeruk, kopi, dan kapas merupakan komoditi utama negara ini. Luas tanah garapan di Laos adalah sekitar 747.000 hektar. Sehingga kebanyakan penduduk di negara ini bekerja sebagai petani. Wilayah penghasil pertanian di negara Laos kebanyakan berada di wilayah dataran rendah. Laos merupakan satu-satunya negara di wilayah Asia Tenggara yang tidak memiliki wilayah laut sehingga miskin sumber daya perikanan, oleh karena itu Laos haru mengimpor ikan dari negara lain untuk mencukupi kebutuhan ikan di negaranya. Jadi wilayah perikanan negara Laos hanya di daerah-daerah sungai saja yang belum bisa menutup konsumsi ikan rakyat Laos (Brown, 1988).


Laos memiliki hasil tambang yang juga dihasilkan oleh negara-negara Asia Tenggara yaitu Timah, namun jumlahnya tidak terlalu banyak sehingga jumlah timah dari wilayah negara Laos ini tidak terlalu terlihat di banding penghasilan timah negara-negara Asia Tenggara yang Lain. Selain timah Laos juga menghasilkan batubara, bijih besi (sehingga di Laos terdapat kilang-kilang besi), belerang, gibs, timbale, tembaga. Untuk wilayah penghasilnya adalah diperkirakan di wilayah dataran tinggi di Laos.  Dasar dari perindustrian di Laos lemah, antara lain adalah prossesing kayu, anyaman bambo dan kayu, hasil kayu di Laos banyak karena Laos merupakan penghasil kayu Jati dan kayu cendana, hal ini didukung dengan wilayah hutannya yang cukup luas (sembilan juta hektar dan tingkat vegetasinya 42 persen) selain itu agrarinya mencapi 90 persen. Selain pemproses kayu perindustrian di Laos adalah pembangkit tenaga listrik, busana, makanan, bengkel reparasi kecil. Wilayah perindustrian di Laos untuk pemrosesan kayu adalah di daerah dataran tinggi dan untuk busana, makanan, bengkel reparasi kecil, dan pembangkit tenaga listrik adalah di daerah kota-kota besar /pinggiran kota-kota besar (Trocki, 1992).


Berdasarkan penjelasan di atas dapat diatarik kesimpulan bahwa, dengan berakhirnya perang dingin merubah tatanan dunia yang ada dan termasuk di dalamnya adalah kawasan Laos dan Asia Tenggara. Reformasi ekonomi yang dicoba terapkan oleh pemerintah Laos terutama dengan sejarah rezim komunis yang sempat menguasai negara ini, mengarahkan Laos keterpurukan ekonomi. Berbagai kebijakanyang mencirikan liberalisasi ekonomi termasuk di dalamya keanggotaan Laos di WTO dan ASEAN sesusai dengan kebijakan NEM. Namun layaknya negara berkembang lainnya Laos dalam dinamika perkembangan ekonomi mengalami hambatan terutama apabila dibandingkan dengan negara tetangga kawasan asia tenggara. Langkah Laos mengatasi ketertinggalan ekonomi mau tak mau harus mendapat dukungan dari negara sekitar, terutama dari ASEAN. Keberhasilan Laos dalam memacu perekonomiannya akan mempermudah ASEAN dalam mewujudkan integrasi negara itu ke dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN.


  1. Portugal




  1. Sejarah dan Perkembangannya

Geografi :

Portugal , secara resmi Republik Portugis , Portugis República Portuguesa , negara yang terletak di sepanjang pantai Atlantik Semenanjung Iberia di barat daya Eropa. Setelah kekuatan terbesar di benua Eropa, Portugal memiliki kesamaan—geografis dan budaya—dengan negara-negara di Eropa utara dan Mediterania . Pantai utaranya yang dingin dan berbatu serta interior pegunungannya jarang dihuni, indah, dan liar, sedangkan bagian selatan negara itu, Algarve , hangat dan subur. Pegunungan Estrela yang terjal (Serra da Estrela, atau "Jangkauan Pegunungan Bintang"), yang terletak di antara Tagus dan Sungai Mondego , berisi titik tertinggi dari daratan Portugal.

Portugal menempati seperenam dari Semenanjung Iberia di batas barat daya Eropa. Di sebelah utara dan timurnya adalah Spanyol, yang membentuk semenanjung lainnya; di sebelah selatan dan barat adalah Samudra Atlantik; dan di barat dan barat daya terletak Azores (Açores) dan Kepulauan Madeira, yang merupakan bagian dari Portugal metropolitan. Portugal bukanlah negara yang besar, tetapi menawarkan keragaman geografi fisik yang luar biasa, mulai dari pantai dan dataran rendah hingga dataran tinggi.Pegunungan Estrela, yang menjulang hampir 6.500 kaki (2.000 meter).

Dengan Galicia Spanyol , Portugal utara terdiri dari perbatasan pegunungan Meseta (blok batuan kuno yang membentuk inti Semenanjung Iberia); Portugal selatan juga mengandung daerah yang luas dari batu kapur dan strata sedimen lainnya, sebagian besar dataran tinggi atau dataran. Fitur fisik lainnya menghubungkan Portugal dengan Spanyol: sungai utamanya - Douro , Tagus (Rio Tejo), Guadiana - naik di Meseta tengah sebelum mengalir ke barat (atau, dalam kasus Guadiana, selatan) ke Atlantik, sementara kedekatan Meseta memengaruhi iklim dan meningkatkan curah hujan di bagian utara Portugis, berkontribusi pada vegetasi hijau di kawasan itu . 

Sejarah :

Portugal muncul sebagai sebuah negara pada tahun 1143, setelah pemberontakan selama 15 tahun oleh Dom Afonso Henriques (Afonso I). Afonso Henriques mengalahkan ibunya, Countess Teresa dari Portugal, Bupati Kabupaten (Condado) Portugal dan setia kepada Kerajaan Leon, dalam pertempuran Sao Mamede (Batalha de Sao Mamede) dekat kota Guimaraes, pada bulan Juni 1128. Countess Teresa dipenjarakan dan diasingkan oleh putranya, dan meninggal pada tahun 1130. Oleh karena itu, Guimaraes dikenal sebagai kota tempat kelahiran Portugal.

Namun, ujian sebenarnya dari sebuah negara merdeka tidak terjadi sampai 1385. Joao Mestre de Avis (John dari Avis), dengan bantuan polisi tertinggi legendaris Nuno Alvares Pereira, mengalahkan Kastilia di pertempuran epik Aljubarrota, di mana Kastilia kalah jumlah. Portugis 6:1. John I (Dom Joao I) dinobatkan sebagai Raja Portugal. John I bersama putra-putranya, Duarte (menjadi raja berturut-turut), Henry The Navigator, dan Afonso memulai "Dekade Emas" penemuan dunia (abad ke-15 dan ke-16).

Pada tahun 1908, kaum revolusioner republik menembak dan membunuh Raja Carlos dan putra sulungnya, Pangeran Luis Filipe Adipati Braganca, di alun-alun Terreiro do Paco di Lisbon saat mereka kembali dari liburan dari Istana Vila Vicosa. Putra kedua Raja Calos, Manuel II, dinyatakan sebagai Raja Portugal. Raja Manuel II mencoba untuk menjaga perdamaian dalam iklim politik yang lemah dengan memberhentikan Perdana Menteri Joao Franco, yang diangkat selama masa jabatan ayahnya, dan mengumumkan pemilihan umum yang bebas. Pemilu dimenangkan oleh kaum republiken dan sosialis. Pada tahun 1910, kaum republiken sekali lagi memberontak. Raja Manuel II melarikan diri ke Inggris, mengakhiri pemerintahan resmi Wangsa Braganca. Republik Pertama lahir.

Selama 15 tahun berikutnya, kekacauan politik, pemogokan buruh, konflik dengan gereja Katolik, memperburuk masalah ekonomi, dan masuknya Portugal sebagai sekutu dalam Perang Dunia Pertama menenggelamkan negara itu ke dalam kekacauan dan ketidakstabilan politik. Pada tanggal 28 Mei 1926, Jenderal Manuel Gomes da Costa memimpin militer menggulingkan pemerintah. Kudeta memasang Kediktatoran Nasional atau Ditadura Nacional, dan Republik Kedua lahir.

Pada tahun 1932, Antonio de Oliveira Salazar, seorang ekonom, dinyatakan sebagai Perdana Menteri Portugal oleh Presiden Antonio Carmona. Tahun berikutnya Salazar mendeklarasikan Negara Baru atau Estado Novo. Estado Novo adalah rezim fasis diktator dengan filosofi politik yang sebagian besar didasarkan pada doktrin sosial Katolik yang otoriter, sehingga memaksakan nilai-nilai nasionalis dan Katolik pada Penduduk Portugis. Pilar-pilar rezim Salazar adalah untuk sangat mengutamakan kelas atas dengan merugikan orang miskin. Meskipun Salazar membangun sekolah dasar di setiap kota, pendidikan lanjutan tidak dilihat sebagai prioritas, dan dengan demikian, tidak ada investasi besar yang dilakukan di daerah ini. Salazar percaya bahwa pendidikan tinggi menghancurkan nilai-nilai dasar konservatif dan agama masyarakat, dan seharusnya hanya dapat diakses oleh minoritas yang memiliki hubungan dekat dengan rezim. Salazar menciptakan PIDE, yang kemudian dikenal sebagai DGS (Direçcão Geral de Segurança), sebuah SS seperti polisi negara bagian yang memberlakukan sensor negara, menekan perbedaan pendapat dan memenjarakan pembangkang dalam kondisi tidak manusiawi di penjara-penjara yang terletak di Afrika. Di bawah Salazar, ekonomi tumbuh pada tahun 1940-an karena kontrol yang ketat dan program-program baru, tetapi menjadi datar pada tahun 1950-an dan tidak dapat mengikuti ekspansi ekonomi Eropa pada tahun 1960-an. Portugal dengan demikian menjadi, dan masih, negara paling terbelakang di Eropa Barat. Salazar juga terobsesi untuk menjaga perang kolonial 40 tahun tetap hidup untuk mempertahankan provinsi di Afrika (Angola, Mozambik dan Guinea-Bissau). Hal ini menyebabkan kematian ratusan ribu pemuda Portugis dan menciptakan kesulitan keuangan berikutnya. Salazar meninggal pada 27 Juli 1970.

Pada tahun 1974, kudeta militer sayap kiri menerapkan reformasi demokrasi yang luas, yang memiliki efek sebaliknya. Terlalu banyak kebebasan, terlalu cepat, menempatkan negara dalam "kekacauan demokrasi" total. Bos serikat pekerja, politisi korup, dan ekstremis sayap kiri dan kanan bergiliran menjarah negara, dengan rencana ekonomi dan tenaga kerja yang membawa malapetaka. Mulai tahun 1976, Portugal memberikan kemerdekaan kepada semua koloni Afrikanya, dan gelombang pengungsi berasimilasi dengan buruk ke dalam masyarakat yang tidak menghargai keragaman etnis hingga hari ini.

Pemerintahan berturut-turut yang dipimpin oleh komunis, sosialis dan sosial-demokrat bergiliran mengelola Portugal. Portugal bergabung dengan Komunitas Eropa pada tahun 1986, dan dengan pemasukan modal yang besar untuk membawa negara tersebut di atas status negara ke-3, kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi dua digit di akhir 80-an dan awal 90-an dicapai bersama dengan tingkat pekerjaan yang mendekati nol. Bergabung dengan Komisi Eropa memberi negara itu dorongan, dengan banyak hibah dan investasi yang berkontribusi pada jalan baru dan peningkatan keseluruhan infrastruktur yang bobrok. Namun diperkirakan hanya 36% dari dana yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ini dengan 64% dari hibah terbuang sia-sia karena salah urus dan korupsi.

Pada akhir abad ke-20, demokrasi Portugal telah menjadi kokoh. Dengan penarikan militer dari politik dan beberapa revisi konstitusi, Portugal mengadopsi apa yang bisa disebut sistem semipresidensial, yang membatasi kekuasaan presiden dengan menginvestasikan otoritas yang signifikan pada perdana menteri. Portugal mengembangkan sistem multipartai di mana dua partai besar (Sosialis dan Sosial Demokrat) dan beberapa partai kecil muncul. Pada tahun 1995 Cavaco Silva meninggalkan kantor, digantikan oleh Sosialis Antonio Guterres; tahun berikutnya, Soares digantikan sebagai presiden oleh Sosialis Jorge Sampaio, mantan walikota Lisbon. Pada tahun 1999 pemerintah mengadopsi euro = mata uang tunggal UE yang sepenuhnya menggantikan escudo sebagai satu-satunya mata uang Portugal pada tahun 2002 dan juga kembali Makau , wilayah luar negeri terakhirnya, ke pemerintahan Cina. Sampaio terpilih kembali pada tahun 2001, tetapi pada tahun 2002 pemerintahan Guterres digulingkan oleh Sosial Demokrat, yang pemimpinnya, José Manuel Durão Barroso, membentuk pemerintahan koalisi kanan- tengah tengah dan berjanji untuk mengurangi pajak dan pengeluaran serta memprivatisasi beberapa layanan publik. Masalah ekonomi menimpa pemerintahan baru, yang pada tahun 2005 kehilangan kekuasaan dari kaum Sosialis, yang pemimpinnya, Jose Socrates, menjadi perdana menteri. Pada tahun 2006 Cavaco Silva kembali ke politik dengan sukses mencalonkan diri sebagai presiden, mencetak kemenangan pada pemungutan suara pertama melawan tiket Sosialis yang terpecah. Pada tahun 2015, Antonio Costa terpilih menjadi perdana menteri di Portugal yang berasal dari partai Sosialis dan memenangkan kembali pemilu berikutnya hingga sekarang.

  1. Perencanaan dan Pengendaliannya

Keadaan ekonomi

Portugal adalah negara terkaya di dunia ketika kerajaan kolonialnya di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan berada pada puncaknya. Karena kekayaan ini tidak digunakan untuk mengembangkan infrastruktur industri dalam negeri, Portugal secara bertahap menjadi salah satu negara termiskin di Eropa Barat pada abad ke-19 dan ke-20. Sejak pertengahan 1970-an, setelah revolusi Portugis, ekonomi negara itu terputus dari kepemilikan luar negeri Portugal yang tersisa di Afrika dan diorientasikan kembali ke Eropa. Pada tahun 1986 Portugal bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (akhirnya digantikan oleh Uni Eropa [EU]), memacu pertumbuhan ekonomi yang kuat dan stabil. Mirip dengan negara-negara Eropa Barat lainnya, ekonomi Portugal sekarang didominasi oleh jasa; manufaktur merupakan bagian yang signifikan dari output, sementara output pertanian relatif kecil, terhitung kurang dari 3 persen dari output. Pada awal abad ke-21, pertumbuhan ekonomi telah meningkatkan standar hidup secara dramatis, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi pengangguran. Selain itu, sejak aksesi Portugal ke UE, arus masuk dana struktural yang besar, modal swasta, dan investasi langsung telah mendorong dan mempertahankan pembangunan. Portugal adalah salah satu negara yang paling terpukul oleh krisis utang zona euro yang meletus pada tahun 2009, bagaimanapun, dan serangkaian tindakan pemerintah terbukti tidak efektif dalam menghentikan kehancuran ekonomi negara itu. Pada tahun 2011 Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional mengesahkan paket bailout €78 miliar (sekitar $116 miliar) untuk Portugal, bergantung pada penerapan pedoman penghematan yang ketat.


Pengendalian dan Perencanaan 

Negara memiliki peran utama dalam agenda kebangkitan pertumbuhan Portugal melalui perpajakan dan transfer sosial. Sejak 2011, keharusan konsolidasi fiskal telah menyebabkan perluasan basis pajak dan kenaikan tarif pajak (baik langsung maupun tidak langsung), serta pemotongan besar dalam pengeluaran, termasuk pengeluaran sosial. Tantangan utama terkait sistem perpajakan adalah membuatnya lebih mendukung pertumbuhan dan lebih kondusif bagi lapangan kerja. Kemajuan yang dicapai dalam efisiensi pengumpulan pajak, serta langkah-langkah yang diambil untuk memerangi penipuan dan penghindaran pajak, dapat berbuat banyak untuk meningkatkan keadilan sistem pajak, sekaligus meningkatkan pendapatan. Selain itu, perluasan basis dan pengurangan pengeluaran pajak sudah merupakan langkah-langkah untuk mengurangi kompleksitas sistem perpajakan dan menghilangkan kemungkinan distorsi dalam alokasi sumber daya.

Recovery and Resilience Plan (PRR) adalah program yang dilaksanakan secara nasional, dengan periode implementasi hingga 2026, yang akan menerapkan serangkaian reformasi dan investasi yang bertujuan memulihkan pertumbuhan ekonomi dengan memperkuat Eropa selama dekade berikutnya.

Langkah transformatif dari rencana Portugal adalah hasil dari kombinasi kuat antara reformasi dan investasi yang menjawab tantangan spesifik Portugal. Reformasi mengatasi hambatan untuk pertumbuhan yang langgeng dan berkelanjutan, sementara investasi ditargetkan untuk mengatasi hambatan produktivitas dan potensi pertumbuhan, seperti yang mengatasi pembatasan profesi yang diatur dan kesenjangan dalam sumber daya manusia, termasuk dalam keterampilan dan pendidikan digital, serta, meningkatkan publik manajemen keuangan dan efisiensi administrasi publik dan sistem peradilan. Reformasi dan investasi penting lainnya yang mendukung konvergensi pendapatan dan mengejar produktivitas dan daya saing ekonomi Portugis termasuk yang ditujukan untuk mendukung kapitalisasi perusahaan, penelitian bisnis, inovasi dan digitalisasi, serta transisi hijau, termasuk dengan mendukung renovasi dan peningkatan efisiensi energi pada bangunan. Akhirnya, rencana Portugis mencakup langkah-langkah yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas respons dan efisiensi layanan kesehatan dan perawatan jangka panjang serta langkah-langkah yang menangani keterjangkauan perumahan. Semua reformasi dan investasi harus dilaksanakan dalam kerangka waktu yang ketat, karena Peraturan tentang Fasilitas Pemulihan dan Ketahanan memperkirakan mereka harus selesai pada Agustus 2026.

  1. Keberhasilan Sistem Ekonomi Sosialis

Ekonomi Portugal secara bertahap pulih dari resesi yang dalam berkat agenda reformasi struktural yang luas yang telah menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi, penurunan pengangguran dan kemajuan luar biasa dalam kinerja ekspor. Ekspor utama Portugal adalah Mobil ($3,77 miliar), Suku Cadang Kendaraan ($2,96 miliar), Minyak Halus ($1,87 miliar), Alas Kaki Kulit ($1,52 miliar), dan Obat-obatan Dalam Kemasan ($1,13 miliar), sebagian besar diekspor ke Spanyol ($14,7 miliar) , Prancis ($8,01 miliar), Jerman ($7,27 miliar), Inggris Raya ($3,53 miliar), dan Amerika Serikat ($3,31 miliar). Mempertahankan momentum untuk reformasi lebih lanjut sangat penting untuk mengatasi tantangan yang tersisa dan mewujudkan pertumbuhan yang lebih kuat dan lebih inklusif - (OECD). Laporan produk domestik bruto terbaru menunjukkan bahwa ekonomi Portugal tumbuh sebesar 4,9% pada tahun 2021, angka pertumbuhan tertinggi sejak 1990. 

Pada triwulan IV, pertumbuhan PDB sebesar 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (dan 1,6% pertumbuhan triwulanan) dipengaruhi oleh kontribusi positif permintaan luar negeri neto akibat akselerasi ekspor. Ini adalah tingkat pertumbuhan kuartal-ke-kuartal tertinggi kedua di Uni Eropa hingga saat ini. Hasil ini sangat positif bagi Portugal dan menunjukkan bahwa ekonomi nasional sedang menjalani fase pemulihan yang kuat dan telah melanjutkan jalannya menuju konvergensi UE sejak kuartal kedua tahun 2021. Pertumbuhan PDB ini memperkuat kepercayaan untuk melanjutkan pemulihan cepat ekonomi Portugis selama tahun 2022, mengantisipasi bahwa kita dapat melampaui tingkat pra-pandemi pada kuartal pertama dan melampaui perkiraan Pemerintah sebesar 5,5% untuk tahun ini. Peningkatan untuk pemulihan ekonomi ini tidak terlepas dari arahan perdana menteri Antonio Costa dari Partai Sosialis sejak pemilihannya pada tahun 2015 yang kemudian memenangkan lagi di pemilihan berikutnya.




















Dafpus

  1. https://www.britannica.com/place/Portugal 

  2. https://portugalonline.com/portugal/information/history 

  3. https://ec.europa.eu/info/business-economy-euro/recovery-coronavirus/recovery-and-resilience-facility/portugals-recovery-and-resilience-plan_en 

  4. https://www.portugal.gov.pt/en/gc22/communication/news-item?i=gdp-above-forecast-and-shows-strong-recovery-for-the-portuguese-economy 

  5. https://www.britannica.com/place/Laos/History 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem Ekonomi Campuran di Negara India dan Filipina

    Adelia Vernanda                             (200432619220) 2.       Adilla Naura Ramadhini                (200432619223) 3.       Aldina...